27/05/25
Hanya Frumentius Ltk dan Fransiska Ngarung yang Memenuhi Syarat Jadi Sekda Gantikan Sekda Fansy Jahang
Menjadi Sekda batas akhir usia 58 tahun. Di Kabupaten Manggarai yang memenuhi syarat jadi Sekretaris Daerah menggantikan Sekda Drs. Fansy Aldus Jahang pada 1 Agustus 2025 adalah:
1. Frumentius Ltk, Asisten I Sekda Kabupaten Manggarai.
2. Fransiska Ngarung, Inspektur Kabupaten Manggarai.
Pengalaman Kerja.
Kedua figur di atas sudah mengikuti PIM 2. Dari sisi pengalaman, Pak Frumentius Ltk atau Pak Mensi Do sudah pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai, Asisten I Sekda Kabupaten Manggarai, Plt Kadis PMD Kabupaten Manggarai dan Plt Asisten III Sekda Kabupaten Manggarai, Plt Kepala Dinas Keluarga Berencana.
Sebenarnya yang juga senior di Eselon II B adalah Pak Zaldy Sehadoen. Pak Zaldy pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Manggarai, Kadis PUPR Kabupaten Manggarai, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai. Ketiga figur di atas masih aktif di birokat.
Eselon III A yang Paling Senior di Kabupaten Manggarai yang Belum Diangkat Menjadi Eselon II B
Pemkab Manggarai yang memiliki Eselon III A yang paling senior di Kabupaten Manggarai yang masih aktif dan belum berusia 56 tahun, sebagai berikut:
1. Paulus Jeramun.
Beliau mantan Kabag Humas Kabupaten Manggarai Barat, mantan Kabag Organisasi di Kabupaten Manggarai Barat, mantan Kabag Prokopim di Kabupaten Manggarai, dan Sekretaris Dinas Infokom Kabupaten Manggarai.
2. Paskalis Bom.
Beliau mantan Kabid di Dinas PUPR Kabupaten Manggarai, mantan Sekretaris Kesbangpolda Kabupaten Manggarai, dan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai.
3. Hendrik F. Makanoneng.
Beliau mantan Camat Cibal, Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Manggarai.
4. Flory Laot.
Beliau mantan Kabid di Dinas Pertanian, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai.
5. Marselinus Berahi.
Beliau mantan Camat Wae Ri'i, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai.
6. Alexius Harimin.
Beliau mantan Camat Rahong Utara, Sekretaris Pol PP dan Damkar, Plt Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Manggarai.
7. Herry Carvalo.
Beliau mantan Sekretaris Keuangan Kabupaten Mangarai, Sekretaris Inspektorat Kabupaten Manggarai.
Dari ketujuh pria itu, yang paling senior adalah Marselinus Berahi yang Mei 2025 tengah menduduki Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai.
Siapa Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Pasca Drs. Aldus Fansy Jahang Melambaikan Tangan Terakhirnya?
Pilkada dan Pemilu Usai, KPU Serahkan LTPP-LPAH 2024 ke DPRD dan Bupati Manggarai
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai, NTT, Senin 26 Mei 2025 menyerahkan Laporan Tahapan Pilkada dan Pemilu ke DPRD yang diterima oleh Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Paulus Peos, SP di ruangan Pimpinan Dewan.
25/05/25
Turnamen Sepak Bola dan Bola Voli Bulan Rosario Stasi Coal Mei 2025 Awalnya Riang Kemudian Sedih
22/05/25
Berselip di Jurnalis Mengumpulkan Remah-Remah Pengetahuan
Dunia jurnalis adalah dunia berfilsafat, dunia bertanya. Berjurnalis adalah berfilsafat sesungguhnya. Berjurnalis meragukan segala sesuatu, menanyakan kebenaran segala sesuatu. Dunia jurnalis adalah dunia mengumpulkan remah-remah pengetahuan. Di sana tidak berkelimpahan uang, tidak berkeriapan materi tetapi di sana ada keriapan kebijaksanaan dan pengetahuan.
Dunia jurnalis bukan profesi bisnis, bukan pula profesi kepentingan tetapi dunia di mana sang jurnalis belajar menggali pengetahuan, belajar banyak dan menguasai banyak dan mengetahui banyak. Menjadi jurnalis adalah bersekolah. Jurnalis adalah para murid, narasumber adalah gurunya. Peristiwa adalah bahan ajarnya. Jurnalis selalu bertanya, selalu menggali kebenaran dari suatu eksistensi entitas-entitas. Jurnalis terus belajar. Karena tidak tahu, jurnalis terus bertanya dan bertanya.
Alam jurnalis adalah alam intelek. Alam di mana intelek selalu diasah, menemukan hal baru dan belajar dari hal baru. Menjadi jurnalis bukan profesi jutawan tetapi profesi profetis. Menyuarakan keadilan dari ketidakadilan. Menyuarakan kemerdekaan dari ketidakmerdekaan. Di alam jurnalis, uang itu menjadi masalah utama. Sang jurnalis bila ditanya soal uang pasti dijawab kurang uang. Jurnalis pasti selalu kurang uang.
Banting Stir.
Bila ingin menjadi jutawan tentu jauhi gelutan dan gulatan dengan dunia itu. Dunia jurnalis hanya medan menemukan identitas, menemukan jati diri kemanusiaan. Tidak ada hitungan uang, kalkulasi neraca dan kalkulasi untung rugi di dalamnya. Di sana yang ada adalah bertanya, menyangsikan segala sesuatu. Tidak ada giat mengumpulkan pundi-pundi uang tetapi hanya pundi-pundi pengetahuan. Jangan berharap menjadi jurnalis menjadi konglemerat yang kaya raya.
Bila ingin menjadi jutawan, mesti harus banting stir ke dunia bisnis. Di sana dunia hitung-menghitung, kalkulasi untung rugi menjadi santapan harian. Dalam dunia jurnalis, santapan hariannya adalah mengumpulkan remah-remah pengetahuan, remah-remah informasi diracik menjadi berita. Jurnalis peduli dengan keadaan sekitar, membeningi situasi yang keruh, pencerah tabir-tabir dan kerudung-kerudung yang gelap. Menjadi jurnalis menciptakan situasi yang kondusif, menciptakan persaudaraan-persaudariaan, menciptakan perdamaian.
Ditulis oleh:
Melky Pantur
Jumat, 23 Mei 2025
Ruteng, Flores
Terkadang Ada Hak yang Disebut Kebebasan dan Ada Hak yang Tidak Bisa Dituntut di Depan Hukum
![]() |
Melky Pantur |
"Terkadang ada hak yang disebut kebebasan dan ada hak yang tidak bisa dituntut di depan hukum"
Hak bisa disebut kebebasan. Tetapi yah, hak sebagai kebebasan dan tidak bisa dituntut di depan hukum adalah hak menggunakan harta seseorang miliknya sendiri untuk memanfaatkannya sesuka hatinya. Di sana ia bebas tetapi bebas memanfaatkan hartanya.
Walau hak ada bebasnya tetapi ada hak yang bebas dikekang oleh kewajiban. Ini berkaitan dengan hak seorang ayah dalam sistim partilineal yang dibatasi kewajibannya.
Misalnya, seorang Ayah punya hak atas tanah miliknya diberikan kepada siapa tetapi Ayah itu dibatasi oleh kewajiban. Apa kewajibannya? Yah, membagi tanah miliknya secara adil kepada anaknya yang laki-laki bila anak laki-laki lebih dari satu.
Suatu hak yang tidak bisa dituntut di depan hukum salah satunya "meragukan", yah hak meragukan.
Seseorang punya hak membawa kendaraan tetapi berkewajiban memiliki SIM. Hak di sini terbatas. Bisa diproses secara hukum. Kewajiban bisa terikat bisa lepasan. Begitupula hak bebas dan hak terikat.
Bekerja.
Secara hukum, WNA yang berusia 18 tahun wajib memiliki E-KTP. Di bawah usia 18 tahun wajib memiliki Akta Lahir dan dokumen sah lainnya.
Bekerja bisa bebas dan di mana saja karena haknya. Soal upah, walaupun ada UMR tetapi jika ada berita acara para pihak juga adalah hak. Di sini sukar dituntut di depan hukum. Ikatan perjanjian itu bisa hak terikat dan hak lepasan.
Itulah mengapa ada yang bebas yang tidak bisa dituntut di depan hukum. Contoh, upah gaji lebih kepada karyawan/i yang jarang masuk kerja tetapi diberi sama oleh tuan mereka. Hak di sini adalah kebebasan. Hak di sini tidak bisa dituntut di depan hukum.
Dalam kisah Injil Mat 20:1-16 mengisahkan tentang tuan kebun yang bebas menggunakan miliknya. Tuan itu tidak bisa dituntut di depan hukum. Itu hak yang disebut kebebasan dan tidak terikat oleh kewajiban.
Ditulis oleh:
Melky Pantur
Kamis, 22 April 2024
Ruteng, Flores
Hak untuk Meragukan adalah HAM; Roy Suryo Tidak Dibenarkan Dipenjara karena Meragukan Ijazah Jokowi
Berfilsafat berarti meragukan segala sesuatu. Segala sesuatu yang diragukan dibenarkan secara hukum dan tidak melanggar hukum.
Yang Diragukan Ijazah Jokowi Semestinya yang SD, SMP dan SMA bukan Sarjana
Percuma! Mungkin ini ekspresi yang tepat soal polemik keaslian ijazah Jokowi dari UGM. Yang diragukan sebenarnya adalah ijazah SD, SMP dan SMAnya. Mengapa bukan Sarjana?
Ijazah Sarjana Joko Widodo hanya formalitas saja dari sisi jabatannya dalam negara. Wong, menjadi Presiden hanya butuh ijazah SMA/Sederajat.
Jika Jokowi memalsukan ijazah Sarjananya? Memang apa ruginya? Apakah disebut pembohongan publik? Apakah beliau menipu negara? Berapa kerugian negara akibat Jokowi memalsukan ijazahnya?
Pengalihan Isu.
Perdebatan soal ijazah Jokowi menghabiskan energi saja. Yang mengakui Jokowi itu Sarjana atau tidak adalah UGM. Kalau UGM mengakui lalu untuk apa Pengadilan? Sekarang ditanyakan lalu dilaporkan.
Kalau ijazah Sarjana Jokowi tidak berdampak pada pencalonannya sejak menjadi Bupati, Gubernur dan Presiden, maka menggugat ijazah pada strata Sarjana hanya menguras energi. Tidak penting!
Kerugian Keuangan Negara.
Ijazah Sarjana Jokowi tidak berdampak pada kerugian keuangan negara. Apa yang dirugikan? Setiap orang boleh meragukan. Itu juga hak. Negara tentu berkewajiban mengungkapkannya. Hanya saja, dalam konteks pencalonan Pak Jokowi, ijazah yang perlu diverikasi adalah SD, SMP dan SMA. Verifikasi Ijazah Sarjana juga penting hanya karena dalam surat suara ditulis Ir. Joko Widodo.
Baik juga ada warga yang mempertanyakannya. Hanya saja, pihak KPU mulai dari Kabupaten hingga Pusat pasti sudah meverifikasi ijazah Jokowi mulai dari SD hingga Sarjana. Apakah KPU bodoh? Bodohkah pula Bawaslu? Pihak elite kampus UGM sudah membenarkannya, apalagi yang digugat? Penyelenggara tentu tidak tolol.
Jika Ini Baru Melanggar.
Apabila UGM tidak mengakui, itu berarti ijazahnya tidak sah. Kalau UGM sudah mengakui, lalu butuh pengakuan siapa lagi? Kalau sudah diakui oleh kampus, yah itu sudah cukup bukti bahwa ijazah Jokowi benar.
Penerbitan Ijazah.
Ijazah diterbitkan oleh kampus tentu melalui register nomor induk mahasiswa. Biasanya, Rektor mengetahui setiap mahasiswa/inya. Kan ada Ketua Program Studi meverifikasi. Ada pula Pembimbing Skripsi. Juga ada transkripsi nilai yang dikeluarkan oleh kampus UGM. Artinya, bila UGM sudah mengakui berarti itu sah demi hukum. Apa laginya? Aneh!
Ditulis oleh:
Melky Pantur
Kamis, 22 Mei 2025
Ruteng, Flores
Menolak adalah Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar. Salah satu hak dasar itu adalah hak menolak, hak untuk menolak.
21/05/25
Sial Rangkap Dua, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi dan Sudah Disengat Tawon di Tangga Sekolah Malah Dicambuki Guru: Sebuah Kisah Terindah Saat Kelas II SD di SDK Coal Tahun 1990
"Sial Rangkap Dua, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi dan Sudah Disengat Tawon di Tangga Sekolah Malah Dicambuki Guru: Sebuah Kisah Terindah Saat Kelas II SD di SDK Coal Tahun 1990"
![]() |
Melky Pantur |
Judul ini diambil oleh Penulis karena patut dikenang bagaimana kisah ziarah di SD mulai dari Kelas I tahun 1988 - 1990 di SDK Coal. SDK Coal terletak di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Suatu yang menarik pasti sulit dilupakan dan menjadi catatan tersendiri dalam ziarah hidup saat-saat masih kecil.
Begini Kisahnya!
Saban itu, saya Penulis sudah lupa hari dan tanggalnya. Maklum tahun 1990. Kami masuk SD tahun 1988. Saya mendaftar pertama kali di SDK Coal. Sang Ibulah, Veronika Danut yang mengantar saya mendaftar ke sekolah itu. Saya masih ingat waktu itu, ketika pergi mendaftar ke SDK Coal, saya mengenakan celana puma berwarna coklat dan baju kaos berwarna biru dan memegang uang koin Rp100,- keluaran tahun 1978. Biaya pendaftaran masuk Kelas I SDK Coal waktu itu sebesar Rp1.000,-. Tahun 1988, Aleks Jehola adalah Kepala Sekolah SDK Coal.
Masuk Kelas II.
Awal semester I tahun 1989, guru kelas kami namanya Bapak Thomas Ugam. Mei 2025 Pak Thomas Ugam masih berkelana di bumi. Kelaziman di sekolah itu, anak-anak disuruh membawa kayu api dari rumah.
Suatu hari kami disuruh oleh Pak Thomas Ugam mencari kayu api saat istrahat. Kami masih berpakaian seragam merah putih. Pergilah kami ke arah Selatan. Tepatnya di Ramegilo. Namanya lingko Ramegilo.
Tidak seperti tahun 2025 yang dipenuhi tanaman kopi dan cengkeh, tahun 1990, lingko Ramegilo masih dipenuhi semak-semak. Yah, boleh dibilang satar (sabana). Penuh dengan rerumputan hijau. Nyaris tidak terlihat kayu-kayu besar.
Ketika sedang mencari kayu api, teman kelas bernama Yance Tangga menyembunyikan parang dari seorang teman namanya Ran. Ran ini kemudian menangis histeris. Dia bilang begini: Oe hik hik hik, ongga aku le hema to'ong e - aduh saya pasti dipukul oleh Bapakku sebentar! Ran terus menangis tak karuan.
Mungkin karena Ran menangis, tiba-tiba segerombolan tawon kuning besar (ngkuang) menyengat kami. Teman-teman pun digigit kecuali Penulis dan seorang teman bernama Mambi. Anci Jehatu juga turut digigit. Mungkin waktu itu bersama teman kelas lain, namanya Ditus. Karena Ran menangis, Yance Tangga pun memberitahu dan mengambil parang itu dari tempat penyembunyian.
Penulis dan teman bernama Mambi tidak berhasil digigit karena kami cepat-cepat mengambil ranting senduduk dan tekelan lalu diputar-putar, dikipas-kipas di atas kepala. Putaran ranting senduduk dan tekelan itu membuat tawon sukar masuk untuk menggigit. Yang lain menjerit kesakitan dan lari pontang panting menyelematkan diri bahkan sempat menceburkan diri ke telaga Kalo.
Kami pun pulangnya tidak membawa kayu api. Tiba di tangga masuk dekat rumah dinas Pak Thomas Ugam, Yance Tangga pun dipukul. Itu karena Ran memberitahu bahwa ia menyembunyikan parangnya. Tampaknya ada juga teman lain yang dipukul tetapi Penulis waktu itu tidak dipukul oleh Pak Thomas Ugam.
Tidak Menyuruh Lagi Mencari Kayu Api.
Sejak saat itu, Pak Thomas tidak lagi menyuruh kami mencari kayu api. Dan pada semester kedua di Kelas II saya pindah ke SDI Nggawang. Penulis selanjutnya tidak tahu kisah-kisah lain setelah pindah ke Sampar dari teman-teman itu. Sampar berada di Kecamatan Ruteng saat itu.
Mandi di Telaga Kalo.
Pada saat tertentu, saat Kelas I dan II SD, kami sering latih berenang di telaga Kalo (Tiwu Kalo). Telaga itu berada di dekat Ramegilo.
Catatan:
Kisah ini selalu dikenang karena kisah hari itu merupakan kisah unik. Bukan soal dipukul guru tetapi soal serangan tawon kuning yang mematikan.
Diserang ngkuang dalam jumlah banyak dan kami masih selamat itu bisa disebut mujizat karena jenis lebah itu adalah jenis lebah yang paling mematikan dari semua jenis lebah selain lebah madu rantai.
Pak Thomas 2025 Menetap di Porong Tedeng.
Persis Mei 2025, Pak Thomas Ugam bersama isterinya menetap di Porong Tedeng. Mereka mambangun rumah di situ dan membesarkan putera-puteri mereka di situ.
Tidak ada kisah indah lain yang melebihi kisah ini saat masih SD di SDK Coal. Adapun kisah-kisah lainnya paling seputaran menjala ikan dan mencari udang di kali Wae Lowang saat istrahat dan pulang sekolah. Kisah lainnya adalah mencari semi menggunakan panjangan gelagah. Di ujung gelagah ditaruh lem yang berasal dari nanah kayu ara. Ujung gelagah yang ditempeli nanah itu didekatkan pada semi sehingga sayap semi tersangkut di ujung batangan gelagah (wakas).
Kisah lain adalah mencari katak, pergi ke ladang, mencari kayu api, ikut bersama rombongan orang tua yang mencari babi hutan di Wae Ngele.
Ditulis oleh
Melky Pantur
Rabu, 21 Mei 2025
Peristiwa Tragis 3 Siswi SMPN I Kuwus yang Tewas Tenggelam di Waduk Tahun 1997
Alumni SMPN I Kuwus di Satarara - Golowelu, Kelurahan Nantal, Kecamatan Kuwus di Kabupaten Manggarai Barat lulusan tahun 1997 pasti ingat akan teman-teman angkatan mereka.
19/05/25
Komuni Pertama SDI Leda Ruteng Mei 2025 di Gereja Paroki St. Nikolaus Golodukal
![]() |
Pose bersama P. Adam Satu, SVD usai Komuni Pertama Vinsensan Jovialen Perki Pantur. |
![]() |
Poping (kiri) dan Gilbert (kanan) |
![]() |
![]() |
Juang, Okto, Poping, Mama |
![]() |
Poping & Okto |
![]() |
Arnoldus Sanpepi Juang Pantur (kiri) dan Vinsensan Jovialen Perki Pantur (kanan) |
![]() |
Arka & Okto |
![]() |
Arka |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Yubilaris dan orang tua komuni pertama tengah memasuki ruangan Gereja. |
![]() |
![]() |
Ketika yubilaris dan orang tua berbaris di luar gedung Gereja. |
![]() |
![]() |
Mama Juang |