Ditulis oleh: Melky Pantur
Senin, 16 September 2024.
Ruteng, Flores.
"Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni!".
Pertanyaannya: Mengapa Tuhan Yesus dapat mengampuni dosa? Kemudian, mengapa si lumpuh dalam Mat 9 : 1 - 8 dipanggil sebagai anak oleh Tuhan Yesus?
Pertama, mengampuni dosa.
Tuhan Yesus adalah Allah. Semua silih dosa diarahkan kepadaNya. Seseorang berbuat dosa karena akal budinya dikuasai yang lain yaitu Roh yang melampaui akal manusia. Roh itu milikNya.
Kedua, memanggil anak.
Si lumpuh dipanggil sebagai anak karena memang semua manusia adalah anakNya. Manusia berasal dan menuju kepadaNya.
Dalam Mat 4 : 1 - 11 malahan si iblis dapat dirasuki atau iblis yang kerasukan. Iblis adalah pencoba tetapi si iblis juga kepunyaan Tuhan Yesus. Allah dari iblis adalah Tuhan Yesus.
Karena iblis yang mencoba, sementara manusia tidak tahan terhadap cobaan maka Tuhan Yesus kemudian mengampuni dosa manusia.
Semua silih dan tujuan persembahan manusia apa pun itu ditujukan kepada Tuhan Yesus.
Baik iblis si pencoba maupun manusia kekuatan mereka berasal dari Yang Kuasa (Allah Yesus).
Benarkah hal itu? Tuhan Yesus adalah terang, Pengada, kecerdasaan dan pula ujian.
Godaan itu seperti ujian di sekolah: Apakah Anda dapat menyelesaikan soal-soal itu? Itulah mengapa setiap manusia diberi kecerdasan, pertimbangan-pertimbangan dan akal budi.
Iblis atau roh pencoba adalah penguji akal budi. Walau ha ha Tuhan Yesus dapat merasukinya.
Tuhan Yesus itu manusia biasa tetapi juga Allah itu sendiri. Eksistensinya ada dua: di dunia dan surga. Beliau adalah terang, sumber ada dan ada itu sendiri. Hanya saja, manusia pada zamannya tertipu karena kedaginganNya padahal Beliau adalah Roh Tertinggi, Wujud Tertinggi.
Pencoba adalah guru, penguji akal budi.