27/10/21

Tangké

Melky Pantur

Setiap orang pasti mengalami mimpi saat tidur. Ada mimpi yang diingat, ada mimpi yang samar-samar diingat, ada mimpi yang mengingat dengan jelas sekali alur ceritanya, ada pula mimpi yang terlupakan sama sekali. 

Bagi orang Manggarai, dalam mimpi mengenal apa yang disebut dengan tangké. Tangké adalah bentuk pemodelan atau mengambil model tempat tertentu. Misalnya, mimpi diberi "sesuatu" oleh yang tidak dikenal ataupun telah dikenal terjadi di tempat tertentu. Tempat di sini bisa mengambil tempat apa saja sesuai apa yang ditunjuk dalam mimpi. 

Manakala dalam mimpi menunjuk ke orang, oleh orang Manggarai menyebut itu sebagai ba tara. Ba tara artinya menyerupai muka orang tertentu. Ada banyak penyerupaan dalam mimpi. Mimpi terkadang menimbulkan multi tafsir karena terkadang seperti mengandung kiasan.

Dalam tulisan ini menitikberatkan pada istilah tangké. Tangké membuat penafsir mimpi begitu sulit menerjemahkannya. Mimpi sukar dipercaya karena menggunakan tangké dan ba tara dalam alur ceritanya. Kemudian, mimpi yang lebih dari satu membuat si pemimpi mengingat dengan jelas mimpi-mimpinya. 

Kando Nipi Da'at

Orang Manggarai mengenal budaya takung (sesajian). Mimpi yang dianggap buruk akan diritualkan secara khusus dengan mempersembahkan hewan kurban tertentu berupa ayam. Penyilihan terhadap mimpi yang dianggap buruk dengan membuat ritual kando nipi da'at. Lazimnya pula ritual kando nipi da'at menggunakan sebutir telur. Persembahan sebutir telur kerap disebut sebagai takung atau ngelong

Waé Nggéreng

Waé nggéreng adalah sebutan untuk orang-orang yang mengerti hal-hal supranatural. Nama lainnya adalah ata jangka. Kerap juga disebut ata pecing. Melalui petunjuk mimpi, biasanya orang-orang melakukan ritual silih dan rekonsiliasi. 

Mengapa Ada Tangké?

Tangké tentu merupakan salah satu ciri khusus dalam mimpi. Yang unik adalah ada tangké-nya, ada pula ba tara. Pertanyaannya mengapa ada tangké dalam mimpi? Nah, itulah ciri khusus dalam mimpi seolah-olah memasukkan unsur dongeng di dalamnya tetapi yang pasti mimpi selalu memiliki unsur tangké di dalamnya sesuai maunya mimpi. Bak cerita dongeng, mimpi selalu menunjuk tempat tertentu di dalamnya. Tangké ada sebagai petunjuk kiasan yang dimasukkan mimpi itu sendiri sebagai pelengkap alur kisah dalam mimpi itu sendiri.

Ruteng, Rabu (27/10/2021).
Oleh: Melky Pantur


09/08/21

Maksimus Bangkur

Maksimus Bangkur meninggal di Gang Sasando, Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Temggara Timur (NTT), Indonesia, Asia. Senin (9/8/2021).
Maksimus Bangkur bersama isteri Elsiana Dabung. Foto tersebut saat Gereja Paroki St. Vitalis Cewonikit, Keuskupan Ruteng. Mereka memiliki dua orang puteri Nesa dan Naira.


Foto berikut diambil saat pernikahan mereka 1 Desember 2014 dari

Maksimus Bangkur dan Elsiana Dabung di Ros, Gang Sasando, Leda Ruteng.


16/07/21

Yoséph Nabut

Yoséph Nabut asal Subu, Desa Gelong, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Yoséph Nabut kelahiran Subu, 15 November 1964. Yoséph Nabut putera dari pasangan Fransiuskus Banggu dan Bérta Ganung. Dirinya meninggal di Subu pada hari Kamis (15/7/2021). Yoséph Nabut berziarah di bumi kurang lebih 57 tahun.  

Ýoséph Nabut memperisterikan Thérésia Anul. Thérésia Anul kelahiran Coal, 16 Oktober 1978. 

Yoséph Nabut


Ia meninggal karena menderita sakit. Sebelum meninggal, ia dirawat di rumah oleh isteri tercinta.  Ia sempat dirujuk ke Puskesmas di Pahar dan kemudian ke BLUD RSUD Ruteng.


Kepergiannya meninggalkan 5 (lima) buah hatinya. Yoséph Nabut meninggal di Subu, Kamis (15/7/2021) di kediamannya di Subu. 

Jenazah Yoséph Nabut saat disemayamkam di kediamannya di Subu, Desa Gelong

Yoséph Nabut memperisterikan Thérésia Anul.  Thérésia Anul dan Yoséph Nabut memperanakkan Frédérikus Jéfri Darmin Ndili, Maria Kurniati Purnama, Mikaél Évérgian Syukur, dan Hardianus Yoswaldi Rahman, dan seterusnya.

Pétrus Gambut memperisterikan Sabina Anut. Sabina Anut berasal dari Lando, Kuwus. Pétrus Gambut memperanakkan Thérésia Anul (puteri tunggal). Thérésia Anul kelahiran Coal, 16 Oktober 1978 bersuamikan Yoséph Nabut, kelahiran 15 November 1964. Yoséph Nabut anak dari Fransiuskus Banggu dan Bérta Nganung berasal dari kampung Subu, Gelong.

Pétrus Gambut adalah putera dari pasangan suami-isteri Yakobus Antan dan Régina Nganul asal Coal, Desa Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores.


09/07/21

Yovita Setia

Yovita Setia adalah puteri dari Veronika Danut.

Yovita Setia bersama Nera di Denpasar, Bali

Foto-foto Saat Wela Meninggal


Yovita Setia, lahir di Coal, 27 Agustus 1987 bersuamikan Lambertus Suri. Lambertus Suri lahir di Wek Motis, 15 November 1976. Ia putera dari dari pasangan suami-isteri Dominikus Mese dan Rouk Leki. Dominikus Mese berasal dari Desa Nanaet, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT.



Disemayankan di Sampar. Tampak Pamannya, Herman Kiot (kiri) dan Marten Jalu (kanan).

Catatan Ringkas tentang Lambertus Suri dan Yovita Setia

Lambertus Suri, pria kelahiran Wek Motis, 15 November 1976 anak dari pasangan Dominikus Mese dan Rouk Leki yang berasal dari Desa Nanaet, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, tutup usia persis 39 tahun 7 bulan di kampung halamannya, Kamis (14/4/2016) Pukul 04.00 pagi.

Lambertus Suri (kanan)

Menurut Melky Fahik, rekan serantau dari Atambua menjelaskan, Lambertus Suri sudah belasan tahun bahkan lebih merantau ke Denpasar-Bali. Dia adalah putera semata wayang dari Keluarga Dominikus Mese. Saat kedua orang tuanya meninggal, dirinya merantau ke Bali untuk tujuan menyambung nyawa. "Lambertus ditinggalkan oleh ibunya pada usia delapan hari. Saat itu, Suri dibesarkan oleh mama tuanya. Setelah besar merantau ke Bali. Pasca ibunya meninggal karena dia anak satu-satunya, ayahnya pun mengambil isteri lagi. Anak dari isteri kedua semuanya tinggal di Belu", demikian Fahik.


 Yovita Setia saat di Bali

Di Bali tahun 2010-2011, dia bertemu dengan seorang perempuan dari Manggarai-Flores bernama Yovita Setia yang kemudian menikahinya pada Agustus 2014. Dari hasil perkawinan mereka, lahir dua orang puteri. Puteri pertama bernama Maria Febriani Abu Nera Suri, kelahiran Denpasar, 22 Februari 2012. Kemudian, puteri kedua lahir di Denpasar-Bali, 31 Januari 2015 dengan nama panggil Sera. Namun kemudian, Sera dipanggil lagi oleh Yang Mahakuasa pada Selasa, 3 November 2015 dan dikebumikan di pemakamam umum Denpasar-Bali.


Lambertus Suri dan Yovita Setia saat menikah di Paroki St. Fransiuskus di Bali

Selang lima bulan kemudian, Lambertus Suri dipanggil Yang Mahakuasa pada Kamis, 14 April 2016, tepat Pukul 04.00 pagi di kampung halamannya di Atambua. 

Lambertus pergi ke Atambua dengan tujuan berobat bersama isteri tercintanya Yovita Setia sementara puteri sulung mereka Nera ditinggalkan. Sebelum ke Wekmutis, Lambertus sempat dilarang oleh adik perempuan dari isterinya, Florida Sinar. Namun menurut Florida, saat dilarang, Lambertus tetap bersikeras untuk pergi ke kampung halamannya. Sementara, hal yang sama dilarang oleh mertuanya Theodorus Tamat. Meski begitu, Lambertus tetap bergegas. Betapa kaget, tiga pekan kemudian, keluarga di Bali dan Manggarai mendapat kabar Lambertus sudah dipanggil Yang Mahakuasa.

Nyaris tiga Minggu di Atambua, cita-citanya untuk berobat pupus karena Yang Mahakuasa memanggilnya dengan meninggalkan isteri tercinta dan seorang puteri. Informasi yang diperoleh dari isterinya, Lambertus Suri mengalami sakit bengkak di leher selama beberapa hari. Keluarganya hendak mencarikan ramuan, namun tidak tertolong.

Yovita Setia saat di Denpasar, Bali

Sedihnya, selama puteri keduanya dirawat di salah satu rumah sakit di Denpasar-Bali yang bernama Sera, pihak rumah sakit meminta tebusan sebesar Rp30.000.000,00 padahal mereka dari keluarga yang sangat miskin. Sekalipun dirawat selama beberapa Minggu, nyawa Sera tidak tertolong. 

Belum terlunas semua uang Rp30.000.000,00 tersebut, sang suami terkena sakit. Mereka melakukan pemeriksaan ke dokter namun dokter tak menemukan penyakitnya. Karena itulah Lamber mencari pengobatan tradisional alternatif di kampung halamannya. Maksud hati mendapat kesembuhan, namun tangan Tuhan bertujuan lain, Suri pun menghembuskan nafas terakhir. 

Suri meninggalkan puterinya Nera dengan istri tercinta, Yovita Setia. Kedua harapannya sudah tidak punya sandaran hidup lagi. "Semuanya kami pasrahkan kepada Tuhan Yesus", demikian Yovita kepada media ini dari Atambua. 



Yovita dan Lambertus Suri memiliki dua orang puteri bernama Maria Febriani Abu Nera Suri. Nera lahir di Denpasar, 22 Februari 2012. Kemudian, puteri kedua lahir di Denpasar Bali, 31 Januari 2015 dengan nama panggil Sera. Namun kemudian, Sera dipanggil lagi oleh Yang Mahakuasa, Selasa, 3 November 2015 dan dikebumikan di pemakamam umum Denpasar-Bali.
 


Di rumah Gaspar Garung dan Sobina Sidung di Sampar, Desa Pong Lalé


Saat Yovita Setia meninggal di Sampar. Warga berkumpul untuk berdoa.



Nama kecilnya lazim dipanggil Wela. Ia bersuamikan orang Wek Mutis, Atambua. Nama suaminya, Lambertus Suri. Suaminya meninggal di Atambua. Ia bersama suaminya dianugerahi dua orang puteri Nera Suri dan Sera. Sera meninggal saat masih kecil di Bali. Sera kemudian dimakamkan di pemakaman Bali.

Setelah menyaksikan suaminya meninggal di Atambua, ia kembali ke Manggarai dan meninggal di Leda, Ruteng. Ia kemudian disemayankan di Sampar, Desa Pong Lale, Kecamatan Ruteng. 

Wela dikuburkan di samping kuburan ibu kandungnya Veronika Danut di Sampar. Pamannya Herman Kiot, Kakek dan Neneknya, Gaspar Garung dan Sobina Sidung juga dimakamkan di kompleks yang sama. 

Nera Suri kemudian tinggal bersama mama kecilnya, Florida Sinar (2021) di Denpasar, Bali. 




Sejarah Suku Nampé Mbaru di Coal

Penulis

Seiring berjalannya waktu, keturunan Nampé Mbaru tersebar ke beberapa tempat di wilayah Manggarai termasuk Lelak. Suku keturunan Nampé Mbaru yang lain kemudian ke Lambur dan Coal (belum diketahui apa hubungan antara Suku Mbaru Asi asal Pongkor dengan Nampé Mbaru. Kebenaran sejarahnya masih dicari soal kejelasannya karena harus dipertautkan lagi dengan sejarah Pongkor –red).

Matias Hagul (62) persis di Goro-Ruteng, Rabu (12/9/2015) menjelaskan, keluarga Nampé Mbaru bertotem (ceki) rajawali atau cemberuang dan ayam hutam (rata). Suku Nampé Mbaru, kata dia, tidak ada hubungannya dengan suku Mbaru Asi di Pongkor.

Cikal Bakal Suku Nampé Mbaru

Silsilah Wéwét

Dalam versi kedua, Wéwét berasal dari Kolé, Kecamatan Satar Mésé Utara (SMU), Kabupaten Manggarai. Isterinya Wéwét bernama Lenjang (nama Lenjang ini belum pasti kebenarannya) dari Bola, Ruang. Anaknya Wéwét adalah Rimang dan Rina (laki-laki). Anaknya Wéwét adalah Rina, Péléng, Sambi dan Lembung.

Empo Rina.

Empo Rina hijrah ke Lambur. Kakek Rina memiliki tiga orang anak. Anak laki-laki bernama Pinggang. Sedangkan, dua orang anak perempuan. Soal sejarahnya dapat dilihat di sini: Sejarah Empo Rina di Lambur, Flores.

Empo Péléng.

Péléng mempunyai dua orang anak. Nama mereka adalah Sélé dan Géré.

Kakek Sélé.

Sélé mempunyai anak di Nampé, namanya Rimang. Anaknya Rimang adalah Mbatang.

Selanjutnya, Mbatang tinggal di Nampé. Mbatang memiliki anak bernama Bobok dan Nimpang.

Anaknya Bobok adalah Matias Hagul, Nimul, Ida Jenia. 

Nimpang anaknya Yohanés Kabut, Thomas Nisa, Agus Atum. Anaknya Matias Hagul adalah Monika Iman, Kosmas Blaang, Yustina Mumur, Adrianus F. Guntur, Maria F. Angur, Bonéfasius Ombot, Érémias Bok. (Soal keluarga di Nampé, akan ditelusuri ulang). 

Anaknya Agus Atum adalah Paulus Pangu, Marsélus Mawan.

Empo Sambi.

Empo Sambi menuju ke Boléng. Lebih banyak di Wangkung. 

Nenek Lembung.

Lembung bersuamikan orang Ndung, namanya Tindok. Tindok ini berasal dari Coal. Orang Ndung berasal dari Coal.

Keturunan Sélé di Coal.

Adapun anak dari Sélé, seperti: Manjing, Yakobus Antam, dan Nél.

Manjing.

Manjing memperisterikan Éva Laham. Éva Laham berasal dari Wérak-Wélak. Manjing memperanakkan Gabriél Jehama dan Paulus Anggal.

Gabriél Jehama

Gabriél Jehama memperisterikan Tin Mémas. Gabriél Jehama memperanakkan Sius Damar. Tin Mémas dari keturunan Tanggar. Saudara dari Tin Mémas adalah Gabriél Gahi, Pétrus Bahor, dan Nanus (Nanus adalah ibu kandung dari Boné Kémon) yang menetap di Coal.

Paulus Anggal

Paulus Anggal memperisterikan Sofia Lulus dari Senda-Léwur. Paulus Anggal memperanakkan Lus, Édu dan Hél. Lus dan Hél bersuamikan orang Lénténg, Béokina.

Yakobus Antam.

Yakobus Antam memiliki dua orang isteri. Isteri pertama bernama Régina Nganul. Isteri kedua bernama Éva Laham. Régina Nganul melahirkan Pétrus Gambut dan Théodorus Tamat, Sofia Banul (Sofia Banul meninggal di Sampar semasa gadis), sedangkan Éva Laham memperanakkan Dominikus Babu.

Pétrus Gambut

Pétrus Gambut memperisterikan Sabina Anut. Sabina Anut berasal dari Lando, Kuwus. Pétrus Gambut memperanakkan Thérésia Anul (puteri tunggal). Thérésia Anul kelahiran Coal, 16 Oktober 1978 bersuamikan Yoséph Nagut, kelahiran 15 November 1964. Yoséph Nagut anak dari Fransiuskus Banggu dan Bérta Nganung berasal dari kampung Subu, Gelong.

Thérésia Anul dan Yoséph Nagut memperanakkan Frédérikus Jéfri Darmin Ndili, Maria Kurniati Purnama, Mikaél Évérgian Syukur, dan Hardianus Yoswaldi Rahman, dan seterusnya.

Théodorus Tamat

Théodorus Tamat kelahiran Coal, 13 Juni 1956 memperisterikan Véronika Danut. Véronika Danut berasal dari Sampar, Desa Pong Lalé, Kecamatan Ruteng. Véronika Danut puteri dari Gaspar Garung dan Sobina Sidung. Théodorus Tamat memperanakkan Mélkior Pantur, Férdinandus Gau (meninggal waktu kecil), Tini Nau (meninggal waktu kecil) Yovita Sétia dan Florida Sinar. 

Mélky Pantur

Mélky Pantur memperisterikan Régina Wanggung, kelahiran Karot, 21 November 1992 berasal dari Karot Tadong, Ruteng berketurunan Ndoso dari pasangan Belasius Tika dan Paulina Jelina.

Mélky Pantur dan Régina Wangung memiliki tiga orang putera, yaitu:

Arnoldus Sanpépi Juang Pantur

Arnoldus Sanpépi Juang Pantur, lahir di RSUD Ruteng, 19 Mei 2013 pada Pukul 18.00 WITA (saat tulisan ini dirilis pada Mei 2014).

Vinsénsan Jovialén Pérki Pantur

Kemudian putera kedua bernama Vinsénsan Jovialén Pérki Pantur, lahir di Puskesmas Kota Ruteng, Sabtu, 21 Februari 2015 pada Pukul 17.00 WITA (ini dirilis pada, Senin, 9 November 2015).

Oktovian Gening Pantur

Putera ketiga bernama Oktovian Gening Pantur lahir di Léda, Ruteng. Jumat, 23 Oktober 2020, Pukul 01.40 WITA.

Yovita Sétia

Kedua saudarinya Mélky Pantur masing-masing berkeluarga dari Atambua, NTT. Anak kedua Yovita Sétia, lahir di Coal, 27 Agustus 1987 bersuamikan Lambertus Suri, kelahiran Wek Motis, 15 November 1976 anak dari pasangan Dominikus Mese dan Rouk Leki berasal dari Desa Nanaet, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT dengan memiliki orang putri bernama Maria Fébriani Abu Néra Suri, kelahiran Denpasar, 22 Februari 2012. Kemudian, puteri kedua lahir di Denpasar Bali, 31 Januari 2015 dengan nama panggil Séra. Namun kemudian, Séra dipanggil lagi oleh Yang Mahakuasa, Selasa, 3 November 2015 dan dikebumikan di pemakamam umum Denpasar-Bali.

Florida Sinar

Anak ketiga Florida Sinar, kelahiran 8 Agustus 1990 bersuamikan Melky Fahik. Melkianus Fahik anak dari pasutri Fransiuskus Luan dan Maria Lulik, kelahiran 2 Mei 1982 berasal dari Lebur, Desa Mandeu, Kecamatan Rai Manuk, Kabupaten Belu, NTT.

Dominikus Babu

Yakobus Antan kemudian memperistrikan Éva Laham, maka lahirlah Dominikus Babu. Éva Laham adalah isteri dari Manjing. Dominikus Babu memperistrikan Maria Niul keturunan Mbajang? Manggarai Barat. Dominikus Babu memperanakkan Stéfanus Ramé, Fransius Galus, Yulti, Dan, dan Égi, dan seterusnya.

Nel.

Nel saudari dari Manjing dan Yakobus Antam bersuamikan orang Bung, Lelak. Suaminya bernama Némpa. Némpa memperanakkan Lius Gaut, Bernabas Gandut, Baltasar Barung, Tina dan Gina, Rua.

Lius Gaut isterinya dari Léntang, Lelak. Bernabas Gandut isterinya dari Woang, Ruteng. Baltasar Barung isterinya dari Bajawa. Tina suaminya di Anam. Gina suaminya di Rua, Iténg.

Keturunan Géré di Coal.

Géré memperisterikan Wiwa yang berasal dari darah Ciréng. Lalu, lahirlah Pédo, Mias dan seorang saudarinya. Namun, Mias dan saudarinya satu kali meninggal. Wiwa dari Ciréng, asli Coal. Wiwa memiliki seorang saudara bernama Kasmir Kaso.

Géré berasal dari Boncu Kodé. Isteri dari Sélé namanya Énjéng. Énjéng berasal dari Manga, Pontu Pépak di Wontong. Géré sebenarnya berasal dari Nampé. Hanya pergi long (merantau) di Boncé Kodé.

Saat Sélé meninggal, Géré kemudian memperisterikan Énjéng. Géré dan Énjéng kemudian melahirkan Rém (perempuan) dan Éntém. Sélé dan Géré adalah beradik kakak kandung.

Rém.

Rém mempersuamikan Miténg dari Pérang. Éntém kemudian memperisterikan Naham. Naham berasal dari Manga. 

Miténg.

Miténg dan Rém melahirkan Thérésia Asul dan Dangul. Dangul bersuamikan orang Lalé, Todo (Ponggéok).

Thérésia Asul.

Thérésia Asul berasal dari Pérang. Orang tuanya Miténg dan Rém. Thérésia Asul bersuamikan Gabriel Ngapal.

Gabriél Ngapal.

Gabriél Ngapal dan Thérésia Asul memperanakkan Rofinus Jehama, Martinus Musa, Romanus Sambut, Antonius Ganca, Lin, Yustina Banur, Véronika Jenia. Gabriél Ngapal berasal dari Coal.

Mawar dan Kuwang.

Kuwang (perempuan) melahirkan Gabriél Ngapal. Saudari dari Gabriel Ngapal bernama Lanang.

Lanang.

Lanang bersuamikan Nakang. Nakang dan Lanang memperanakkan Makarius Makas, Frans Gas, Yanat, Ferdy Pantas.

Mawar.

Mawar berasal dari Ciréng, Kénggu. Kénggu itu terletak di Kecamatan Satar Mésé Utara. Mawar bertotem (céki) nggewo.

(Sumber: Dominikus Babu. 
Liang Roju, Selasa, 28 Juni 2022).

Éntém

Éntém memperisterikan Naham dari Manga-Pang Lémbor melahirkan Yohanés Jehaban dan Bibiana. Éntém kemudian memperisterikan Maria Isung dari Suku Nawang, Coal melahirkan Agustinus Antas.

Yohanés Jehaban

Yohanés Jehaban memperisterikan Tin Mémas dari Suku Tanggar-Coal dan Lusia Lulus dari Cangkang-Boléng. Tin Mémas melahirkan Belasius Énjel (Énjel pergi merantau dibawa oleh seorang Suster dan menetap di Ende). Sedangkan, Lusia Lulus melahirkan Férdi Bambang, Sana. Bambang mengambil isteri dari Jéong-Manggarai Barat. Férdi Bambang memiliki dua orang anak, sementara saudarinya Sana memiliki seorang anak perempuan (yang lain belum diketahui persis).

Bibiana

Bibiana saudarinya Yohanés Jehaban bersuami di Porong Tédéng bernama Yoséph Mat. Bibiana melahirkan Ari (Ari sudah meninggal tetapi isterinya dan anaknya belum diketahui) dan tiga saudara lainnya. Sementara, kakak kandungnya Yoséph Mat adalah Yohanés Méntot. Yohanés Méntot memperistrikan Gina dari Lambur, Manggarai Barat keturunan Mjaung dari suku Nampé Mbaru. Yohanés Méntot memiliki 5 orang anak tetapi merantau. Yoséph Mat adalah keturunan Suku Képé.

Agustinus Antas

Kemudian, Maria Isung melahirkan Agustinus Antas. Agustinus Antas memperisterikan Maria Jiman berasal Waé Ri’i, Manggarai Barat. Agustinus Antas memperanakkan Nimus, Bi, Frédi, Fons, Géti, dan Déli. Nimus mengambil isteri dari Nampé yang merupakan Nampé. Bi bersuami di Kapér, Manggarai Barat.

Maria Isung

Suami pertama Maria Isung berasal dari Dangka, Pacar adalah ayahnya Damianus Déléng. Saudari dari Damianus Déléng adalah Bèrta Sinuk. Bérta Sinuk bersuami di Waé Ri’i bernama Tinus. Damianus Déléng memperisterikan Bibi Juét dari Goloworok. Damé Déléng memperanakkan Irwan.

Régina Nganul

Yakobus Antan memperistrikan Régina Nganul. Ayah dari Régina Nganul adalah namanya Ndaga. Artinya, Règina Nganul anak dari Ndaga dan Damung.

Ndaga

Salah satu keturunan suku Nawang yang lain di Coal adalah Empo Ndaga. Empo Ndaga beristerikan Damung. Nenek Damung bangkong dari orang Anam. Sedangkan, Empo Ndaga tidak tahu soal hubungannya dengan Bénédiktus Hampi. Ndaga dan Bénédiktus Hampi memiliki hubungan saudara Kakek mereka. Empo Ndaga dan Nawung melahirkan Této Natan dan Régina Nganul.

Této Natam

Této Natam diduga memiliki dua isteri. Sedangkan, Této Natam beristerikan Biata Ganggus dari Léntang yang melahirkan Her Rutuk dan Kristina Baus. (Lihasal mula Kampung Coal). Dengan demikian, Régina Nganul titisan dari Suku Nawang, sedangkan ibu kandungnya adalah Damung. Damung dari Anam tetapi kemudian Damung bersuami lagi di Mata Waè.

Saudara kandung dari Règina Nganul adalah Této Natam. Istrinya Této Natam adalah Biata Ganggus dari Léntang, Lélak. Saudaranya Biata Gambus di Léntang namanya Natus Nangur, Martinus Marut dan Gabriél (Gaba).

Suku-Suku di Coal

Suku-suku tersebut adalah Nampé Mbaru, Nawang, Ciréng, Tanggar, Ndajang, Ndoso, Rédo, Maras, Dangka, Wélak, Nua, Képé, Bung, Suka, Rahong, Wéwo, Nggorong, Léwur, Bajawa (1) dan Bajawa (2).

Suku Nampé Mbaru di Coal, keturunannya seperti: Manjing, Yakobus Antan dan Éntém. Suku Nawang adalah keturunan Dapung dan keluarga lainnya. Suku Ciréng adalah keturunan Gabriél Ngapal dan keluarga lainnya. Suku Tanggar adalah keturunan Hubèrtus Garut dan keluarga lainnya.

Suku Ndajang adalah keturunan Férdinandus Pantas dan keluarga lainnya. Suku Ndoso adalah keturunan Martinus Kontan dan keluarga lainnya. Suku Rédo adalah keturunan Anton Maus dan keluarga lainnya. Suku Maras adalah keturunan Mikaél Rénca dan keluarga lainnya. Suku Dangka adalah keturunan Damé Déléng. Suku Wélak adalah keturunan Dortéus Magut. Suku Nua adalah keturunan Markus Magul dan keluarga lainnya.

Suku Képé adalah keturunan Mén. Suku Bung adalah keturunan Laba. Suku adalah keturunan Boné Kémon dan keluarganya. Suku Rahong adalah keturunan Béda. Suku Wéwo adalah keturunan Markus Kandang. Suku Nggorong adalah keturunan Hérmanus Jehalut. Suku Léwur adalah Gabriél Séa. Suku Bajawa (1) adalah keturunan Yoséph Boga (Paulus Madu). Suku Bajawa (2) yang lainnya adalah Sirilus dan keluarganya.

Mengapa Disebut Kampung Coal?

Disebut kampung Coal karena ada sebuah batu berdiri tegak di depan pintu gerbang kampung sebelum masuk alun-alun kampung dan rumah adat Gendang Coal. Kalau diterjemahkan, Coal adalah bahasa Inggris yang diindonesiakan sebagai batu bara. Maka, Kampung Coal identik dengan kampung batu bara.

Sekitar 100 m di bagian barat kampung tersebut menuju Lenggo terdapat tumpukan bongkahan batu yang terbentuk dari lapisan batu kapur diberi nama watu ngeru. Watu artinya batu, ngeru artinya bau yang keluar dari benda tertentu layaknya batu. Dengan demikian, watu ngeru artinya bau khasiat dari sebuah bau.

Anak Kampung di Coal.

Coal memiliki pemekaran anak kampung, di antaranya: Lénggo, Béa Waék, Ntalung, Liang Roju.

Wilayah Perkebunan di Coal.

Wilayah persekitaran Sama adalah Limbang, Rohi, Rohi Saung Sué, Geleng, Ndori, Ros, Waé Todo, Kébè Léwé, Ngondé. Wilayah persekitaran Dantung adalah Dantung, Rebong, Ros, Da’éng, Waé Lowang, Waniasa, Likang Lénggo.

Wilayah persekitaran Ntalung adalah Liang Roju, Belang Ta’ak, Watu Pentung, Ndori, Ntalung, Béa Waék, Tamong, Réwéng Ajo, bagian utara-timur Porong Tédéng. Wilayah persekitaran Ramé Gilo adalah Ramé Gilo, Watu Nénu, Lénggo. Wilayah persekitaran Coal adalah Coal, Ngangkar, Lungkung, Lombong, Rahi.

Kesimpulan:

Wéwét - Péléng - Sélé - Yakobus Antam - Theodorus Tamat - Melkior Pantur  - Arnoldus Sanpépi Juang Pantur.

Wéwét - Péléng - Sélé - Yakobus Antam - Petrus Gambut - Thérésia Anul (bersuamikan Yoséph Nabut di Subu, Gelong) - Jefri Darmin Ndili (di Subu, Gelong). 

Wéwét - Péléng - Sélé - Yakobus Antam - Damonikus Babu - Frans Galus.

Wéwét - Péléng - Sélé - Manjing - Paulus Anggal - Edu.

Wéwét - Péléng - Sélé -  Manjing - Gabriél Jehama - Sius Damar.

Wéwét - Péléng - Géré - Éntém - Yohanés Jehaban - Belasius Enjél.

Wéwét - Péléng - Géré - Éntém - Yohanés Jehaban - Férdi Bambang.

Wéwét - Péléng - Géré - Éntém - Agustinus Antas - Nimus. 

Wéwét - Péléng - Géré - Rém (bersuamikan Miténg orang Pérang) - Thérésia Asul (bersuamikan Gabriél Ngapal dari suku Cireng di Coal) -  Romanus Sambut - Willy Hasan. 

Catatan

Narasumber tunggal Théodorus Tamat (58) berasal dari Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Diwawancarai di Ruteng, 14 Mei 2014. Jika ada sejarah yang keliru akan diperbaiki lagi.

Diedit lagi oleh:
Melky Pantur.
Cobol, Cancar.
Selasa (12/7/2022).

Ndaga dan Damung

Ndaga dan Damung melahirkan Teto Natan dan Régina Nganul. Regina Nganul kemudian bersuamikan Yakobus Antan dari Nampé Mbaru. 

Teto Natan memperisterikan Biata Ganggus yang kemudian melahirkan Her Rutuk dan Kristina Baus. Biata Ganggus berasal dari Léntang, Lelak. Biata Ganggus memiliki saudara di Léntang bernama Natus Nanggur, Martinus Marut dan Gabriel. 

Pasca Ndaga meninggal, Damung yang berasal dari Anam itu kemudian bersuami lagi di Mata Waé.


Paulus Anggal

Paulus Anggal memperisterikan Sofia Lulus dari Senda, Léwur, Kecamatan Kuwus. Paulus Anggal memperanakkan Lus, Édu dan Hél. Lus dan Hél sama-sama bersuami di Lénténg, Béokina, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Flores. 

Paulus Anggal anak dari pasangan suami-isteri Manjing dan Eva Laham. Manjing dan Éva Laham memperanakkan Gabriél Jehama dan Paulus Anggal. Gabriél Jehama memperisterikan Tin Mémas dan kemudian melahirkan Sius Damar.

Manjing adalah kakak kandung dari Yakobus Antam. Manjing adalah darah dari suku Nampé Mbaru di Coal, Manggarai, Flores.

Wéwét - Péléng - Sélé - Manjing - Paulus Anggal - Edu. 

Wéwét memperanakkan Rina, Péléng, Sambi, Lembung.

Péléng memperanakkan Sélé dan Géré.

Sélé memperanakkan Manjing, Yakobus Antam, dan Nél.

Manjing memperanakkan Gabriel Jehama Paulus Anggal.

Paulus Anggal memperanakkan Lus, Édu dan Hél. 

Lihat: Keturunan Empo Wewet di Coal, Flores.

Lihat jugaSejarah Empo Rina di Lambur, Flores.

Kisah Ziarah Paulus Anggal.

Paulus Anggal adalah salah satu putera Coal yang ikut dalam pertempuran (perang tanding) dengan orang Sama. 

Dirinya meninggal dalam medan perang saat berperang. Bukan hanya Paulus Anggal saja yang meninggal akibat berperang dengan orang Sama tetapi juga Emard Bon (anaknya bernama Bon) dan Matias Atas. 

Salah satu keturunan Matias Atas adalah Marsél Mutis. 

Bacaan Tambahan.

LihatAsal Mula Kampung Coal di Flores.

08/07/21

Regina Nganul

Regina Nganul berasal dari suku Nawang di Coal. Ia bersuamikan Yakobus Antan dari suku Mbaru Asi di Coal, Flores. 

Yakobus Antan dan Regina Nganul melahirkan Petrus GambutTheodorus Tamat dan Sofia Banul. 

Petrus Gambut memperisterikan Sabina Anut, maka lahirlah Thresia Anul. Theodorus Tamat memperisterikan Veronika Danut.  Theodorus Tamat dan Veronika Danut melahirkan Melky Pantur, Yovita Setia dan Florida Sinar.


Ndaga dan Nawung

Ndaga dan Nawung melahirkan Teto Natan dan Regina Nganul. Nawung kerap disebut juga Namung. 

Teto Natan memperisterikan Biata Gambus yang kemudian melahirkan Her Rutuk dan Kristina Baus. Biata Gambus berasal dari Léntang, Lelak. Biata Gambus memiliki saudara di Léntang bernama Natus Nanggur, Martinus Marut dan Gabriel. 

Setelah Ndaga meninggal, Nawung yang berasal dari Anam itu kemudian bersuami lagi di Mata Waé.


Yakobus Antan dan Eva Laham

Yakobus Antan dan Eva Laham melahirkan Dominikus Babu. Dominikus Babu
memperisterikan Maria Niul

Yakobus Antan berasal dari suku Mbaru Asi yang menetap di Coal, Flores.

Eva Laham memiliki suami pertama bernama Manjing. Manjing dan Eva Laham memiliki dua putera, Gabriel Jehama dan Paulus Anggal. Gabriel Jehama memperanakkan Sius Damar

Sius Damar

Sius Damar adalah darah dari suku Mbaru Asi yang menetap di Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).



 Sius Damar

Inilah keturunan dari Manjing dan Eva Laham di Coal, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, Asia. Manjing berasal dari suku Mbaru Asi.

Manjing memperisterikan Ewa Laham. Ewa Laham berasal dari Werak-Welak. Manjing memperanakkan Gabriel Jehama dan Paulus Anggal.

Gabriel Jehama memperisterikan Tin Memas. Gabriel Jehama memperanakkan Sius Damar. Tin Memas dari keturunan Tanggar. Saudara dari Tin Memas adalah Gabriel Gahi, Petrus Bahor, dan Nanus (Nanus adalah ibu kandung dari Bone Kemon) yang menetap di Coal.

Paulus Anggal memperisterikan Sofia Lulus dari Senda-Lewur. Paulus Anggal memperanakkan Lus, Edu dan Hel. Lus dan Hel bersuami di Lenteng-Beokina.

Manjing dan Eva Laham

Inilah keturunan dari Manjing dan Eva Laham di Coal, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, Asia. Manjing berasal dari suku Mbaru Asi.

Manjing memperisterikan Ewa Laham. Ewa Laham berasal dari Werak-Welak. Manjing memperanakkan Gabriel Jehama dan Paulus Anggal

Gabriel Jehama memperisterikan Tin Memas. Gabriel Jehama memperanakkan Sius Damar. Tin Memas dari keturunan Tanggar. Saudara dari Tin Memas adalah Gabriel Gahi, Petrus Bahor, dan Nanus (Nanus adalah ibu kandung dari Bone Kemon) yang menetap di Coal.

Paulus Anggal memperisterikan Sofia Lulus dari Senda-Lewur, Kecamatan Kuwus. Paulus Anggal memperanakkan Lus, Edu dan Hel. Lus dan Hel bersuami di Lenteng-Beokina.

Petrus Gambut

Petrus Gambut adalah putera dari Yakobus Antan dan Regina Nganul. Petrus Gambut memperisterikan orang Lando (orang Ndoso). Yakobus Antan dan Regina Nganul melahirkan Petrus Gambut, Theodorus Tamat dan Sofia Banul.

Ia melahirkan puteri tunggal bernama Theresia Anul. Theresia Anul bersuamikan orang Subu, Lelak bernama Yoseph Nagut. Putera pertama Theresia Anul bernama Frederikus Jefry Darmin Ndili.

Petrus Gambut memperisterikan Sabina Anut. Sabina Anut berasal dari Lando-Kuwus (wilayah Ndoso, dekat Lareng, Kasong dan Raka).

Petrus Gambut memperanakkan Theresia Anul. Theresia Anul kelahiran Coal, 16 Oktober 1978 bersuamikan Yoseph Nagut, kelahiran 15 November 1964. Yoseph Nagut anak dari Fransiuskus Banggu dan Berta Nganung dari kampung Subu-Gelong, Lelak, Flores. 

Theresia Anul dan Yoseph Nagut memperanakkan Frederikus Jefri Darmin Ndili, Maria Kurniati Purnama, Mikael Evergian Syukur, dan Hardianus Yoswaldi Rahman, dstnya.

Petrus Gambut adalah darah dari keturunan suku Nampé Mbaru. Ia salah satu dari darah suku itu yang lahir di Coal. Sayangnya, Petrus Gambut tidak memiliki anak laki-laki. Sedangkan, Regina Nganul berasal dari suku Nawang di Coal. Regina Nganul adalah anak dari Ndaga dan Damung.

Éva Laham

Éva Laham menetap di Coal, Desa Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Éva Laham memiliki suami pertama bernama Manjing. Manjing dan Eva Laham memperanakkan Gabriél Jehama dan Paulus Anggal. Gabriél Jehama beristerikan dan Tin Memas, maka lahirlah Sius Damar

Éva Laham kemudian diambil (lili) oleh Yakobus-AntanYakobus Antan dan Eva Laham melahirkan Dominikus Babu. Dominikus Babu memperisterikan Maria Niul

Yakobus Antan

Yakobus Antan adalah anak darah dari keturunan suku Mbaru Asi. Ia memiliki dua orang isteri. Isteri pertama bernama Regina Nganul. Regina Nganul berasal dari suku Nawang di Coal. Isteri kedua bernama Eva Laham

Isteri pertama melahirkan Petrus GambutTheodorus Tamat, Sofia Banul. Via meninggal di Sampat saat masih gadis. 

Isteri kedua melahirkan Dominikus Babu. Yakobus Antan dikebumikan di pemakaman umum di Tamong. 

Dominikus Babu

 

Dominikus Babu

Dominikus Babu puteri dari pasangan suami-isteri, Yakobus Antam dan Éva Laham. Ia bertotem (ceki) cemberuang dan rata. Dominikus Babu adalah darah daging dari keturunan suku Nampé Mbaru di Coal, Flores.

Yakobus Antam memiliki isteri pertama bernama Regina Nganul.  Yakobus Antan dan Régina Nganul melahirkan Pétrus GambutThéodorus Tamat, Sofia Banul. Sofia Banul meninggal saat masih gadis di Sampar.

Dominikus Babu adalah satu-satunya anak dari Eva Laham dari pasangan Yakobus Antam dan 
Éva Laham. Ia memperisterikan Maria Niul dari Mbajang, Kabupaten Manggarai Barat, Flores.

Suami pertama Éva Laham
Eva Laham adalah Manjing. Manjing dan Éva Laham melahirkan Gabriel Jehama dan Paulus Anggal. Gabriel Jehama melahirkan Sius Damar. 

Dominikus Babu menetap di Liang Roju, Desa Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Silsilah

Wéwét
|
Rina, Péléng, Sambi, Lembung
|
Péléng
|
Sélé dan Géré
|
Sélé
|
Manjing, Yakobus Antam, dan Nél
|
Yakobus Antam
Dominikus Babu
Fransiuskus Galus, Stéf Ramé

Untuk mengetahui keturunan Wéwét di Coal dapat dilihat di sini: Keturunan Empo Wewet di Coal, Flores.


Maria Niul

Maria Niul


Maria Niul berasal dari Mbajang, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. 

Maria Niul puteri dari Titus Tau dan Marta Hamin. Titus Tau berasal dari Suku Mbajang. Titus Tau dari Mbajang, sedangkan Marta Hamin berasal dari Pacar (Pacar Pu'u, wéta de Dalu Pacar). 

Ayah dari Titus Tau bernama Tomé. Isteri dari Tomé bernama Ganum. Tomé meninggal di Bentala kemudian dikuburkan di Bentala. 

Maria Niul bersuamikan Dominikus Babu dari Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Dominikus Babu buah hati dari pasangan suami-isteri, Yakobus Antam dan Éva Laham
 Yakobus Antam mengambil Éva Laham adalah bentuk lili wina de ka'é orang Manggarai (mengambil isteri dari sang kakak kandung yang telah meninggal). Éva Laham adalah isteri kedua dari Yakobus Antan. Yakobus Antan memiliki isteri pertama dari suku Nawang di Coal bernama Régina Nganul.

Yakobus Antan adalah keturunan dari Nampé Mbaru. Ia bertotem (ceki) cemberuang (burung rajawali) dan rata (ayam hutan).

 melahirkan dua putera, yaitu: Pétrus Gambut, Théodorus Tamat dan Sofia Banul. Sofia Banul meninggal saat masih gadis persis di Sampar.



Maria Niul diantar ke keabadiannya sekitar Pukul 04.00-an WITA, Kamis (8/7/2021). Menurut aturan umum yang ditetapkan di Coal, orang yang meninggal harus langsung dikuburkan hari itu juga kecuali meninggal di sore hari atau malam hari. Keesokan harinya harus langsung dikuburkan kecuali sembari menunggu keluarga yang datang dari perantauan. Bila tidak ada yang datang, maka perlu dikebumikan hari itu juga.



Foto ini diambil saat pedeng bokong dan ucapan perpisahan terakhir di kediamannya. Kepergiannya tidak disaksikan semua oleh buah hatinya karena masih ada yang berada di negeri rantauan orang.



Maria Niul meninggalkan suami dan puteri-puterinya. Ia meninggal diduga karena menderita darah tinggi. Ia sempat pingsan di mata air di mana mereka timba setiap hari saat mencuci dan membilas diri.



Maria Niul meninggal di BLUD RSUD Ruteng, Kamis (8/7/2021). Jenazahnya diantar ke kampung halaman oleh keluarga tepatnya di Liang Roju, Desa Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat. Maria Niul dan suaminya Dominikus Babu menetap di Liang Roju salah satu kampung pemekaran. Maria Niul dikebumikan di pemakaman umum Ntalung tepatnya di Tamong.


Sebelum dibawa ke BLUD RSUD Ruteng, Maria Niul sempat dirawat di Puskesmas Golowelu. Ia kemudian dirujuk ke RSUD Ruteng di ruangan Melati.


Jenazah Maria Niul saat diantar ke tempat peristrahatan terakhir di Tamong.

Acara Kenduri.

Maria Niul dalam kesepakatan bersama dikendurikan (kélas) pada Jumat (15/7/2022) di Liang Roju, Desa Coal. 

Berikut adalah potret acara kélas dari Maria Niul di Liang Roju, Desa Coal.


Anak rona Mbajang tampak bersila saat dijamu anak wina Coal



Anak rona dari Mbajang

Potret anak wina dari Bung, Lelak

Gambar diambil pada 
Kamis (14/7/2022)



Anak rona dari Mbajang


Video Kélas Maria Niul



Potret di atas adalah saat dilakukannya acara wé'é anak rona dan anak wina.
---------------

Kemudian Jumat (15/7/2022) pagi duduk bersama soal seperti apa wagal-nya.

Duduk bersama membicarakan wagal dari Maria Niul

Tampak Romanus Sambut menjadi juru bicara untuk acara wagal dari Maria Niul.

Berikut adalah misa kenduri dari Maria Niul. Liang Roju, Desa Coal. Jumat (15/7/2022).

Tonton video di atas!