16/04/19

Kaba

Kaba adalah sebuah sebutan bagi orang Manggarai, Flores. Lazimnya, karena bahasa Manggarai selalu ditambah dengan dehakamenpresty, maka kata kaba ditambah dehakamenpresty menjadi kabad, kabah, kabak, kabam, kaban, kabar, kabas, kaba'y. Yang tidak ditambahkan abjad p dan t, seperti kabap dan kabat. Kabap dan kabat tidak artinya kecuali kaba ta yine, kaba pe! Jadi, kabap harus ditambah e dan kabat harus ditambah a tetapi tulisannya dipisahkan kaba ta, kaba pe!

Kaba sebagai sebuah sebutan ketika menjadi kata benda, maka artinya menjadi kerbau, seekor kerbau. Kerbau bagi orang Manggarai, untuk menyebut bagaimana berbunyi akan mengeluarkan suara menjadi uak. Uak lazimnya berbunyi panjang. Uakkkkkk.....demikian kerbau berbunyi. Kaba, jika hendak kawin yang betina lazimnya ndoget, sedangkan yang jantan medak! Kerbau, jika meng-uak, kepalanya ndoget

Kata kaba, bila ditambah dehakamenpresty akan ditambah tanda baca ' lalu diikuti dengan edeh, ditulis 'edeh. Dapat pula ditambah 'egeh dan 'ekeh.

Berikut rincian penjelasan:

1). Kabad. 

Kabad'edeh berarti kerbaunya mereka. Mereka punya kerbau. Kabad bisa juga seruan kekesalan, kasihan. Misalnya, kabad ise bo ga, toe olong lompong lakod (Aduh, kasihan ya. Mereka tadi pergi tanpa sarapan terlebih dahulu).

2). Kabah.

Kata kabah merupakan ekspresi penyesalan atas perbuatan seseorang yang tidak benar. Kabah keta wintuk dehau bo ga Nana, co'o tara pande nenggitu? (Kasihan sekali sikapmu, mengapa engkau berbuat demikian?). Jadi, kabah suatu keastagaan, kekeliruan, salah, tidak benar dan omong kosong belaka. Kabah bisa berarti tingkah laku seperti kerbau, semberono. Kabah juga merupakan sebuah perumpamaan atas sebuah tindakan amoral, sembarangan dan asal buat halnya kerbau. Kabah identik dengan tidak benar, semberawut, keonaran, tidak bertanggung jawab, sadis, keji, salah, tidak jujur, tidak lurus, tidak benar dan tidak tepat.

3). Kabak.

Kabak'ekeh menunjukkan kerbau punyaku sendiri. 

4). Kabam.

Kabam bisa berarti kerbau milikmu satu orang saja. Kabam bisa juga seruan keastagaan, seruan keheranan. Contoh kalimat: Kabam hau Nana, patam! (Kasihan engkau saudara, sialan betul!).

5). Kaban.

Kaban berarti kerbau milik dia. Kaban juga berarti seruan penolakan. Contoh kalimat: Kaban hia ta, com kong'eneh!

6). Kabar.

Kabar berarti kerbau kepunyaan mereka. Bila ditambah, 'en menjadi kabar'en berarti kerbau yang banyak itu kepunyaan dia. Bila kabar'em maka kerbau-kerbau itu milik dia diri pertama tunggal.

7). Kabas.

Kabas'eseh berarti kerbau kepunyaan mereka tunggal. Kabas dapat pula berarti perbuatan mereka layaknya kerbau. 

8). Kaba'y.

Kaba'y berarti perbuatan seseorang seperti kerbau, halnya kerbau. Dalam istilah keren orang Manggarai: Kaba lorong irus (kerbau bercocok hidung). Bila, kabah lorong irus berarti dia seseorang seperti kerbau bercocok hidung.

Ditulis oleh:
Melky Pantur***).
Ruteng.
Selasa, 16 April 2019.



15/04/19

Senduduk Jantan

Senduduk dalam bahasa Manggarai disebut ndusuk atau saung ndusuk, terdiri dari beberapa jenis. 

Senduduk atau ndusuk berjenis kelamin, jantan dan betina. Orang Manggarai menyebutnya sebagai ndusuk rona dan ndusuk wina. 

Ndusuk rona hanya satu jenis, sedangkan ndusuk wina terdiri dari berbagai jenis. 

Untuk diketahui, ndusuk artinya senduduk, sedangkan rona artinya jantan, pria, laki-laki. Kemudian, wina artinya betina, perempuan. 

Bila orang Manggarai menyebut ndusuk rona berarti senduduk jantan, jika disebut ndusuk wina berarti senduduk betina.

Senduduk jantan lazimnya digunakan sebagai obat luka dalam termasuk obat luka, sedangkan senduduk betina digunakan untuk haor agu wusak (dicampur dengan daging babi lazimnya bagian lemaknya). Haor (mencampuri, campur) agu (dengan), wusak (lemak daging babi).

Ditulis oleh: 
Melky Pantur***),
Ruteng, 16 April 2019.

04/04/19

Ciri-ciri Pribadi Loke Nggerang

Inilah ciri-ciri fisik Loke Nggerang di Ndoso. Ciri-ciri ini berdasarkan perjumpaan saat ke kuburannya beberapa waktu silam. Ia melemparkan senyuman manis.


Ini gendang yang terbuat dari kulit manusia Loke Nggerang dari Ndoso yang sekarang disimpan di Niang Todo. Foto ini diambil oleh Penulis, Sabtu (6/4/2019).


[Kemiripan wajah Loke Nggerang]

1. Rambut.

Rambutnya ikal lurus hingga ke pinggang. Dalam bahasa Manggarai wuk lembis dole rekot. Jika terurai di tengahnya rambutnya, seperti ada pembatas. Berwarna hitam.

2. Dahi.

Berdahi kecil, lurus. Dahinya bersinar, merona.

3. Pipi.

Pipi lurus tidak berlesung dan sangat mulus.

4. Telinga.

Telinga kecil mungil dan manis.

5. Bibir.

Bibirnya tipis atas dan bawah. Tidak ada satu tanda di bibirnya. 

6. Gigi.

Giginya lurus, tidak bersugito. Giginya pun bersih dan putih. Tampak kecil.

7. Lidah.

Lidahnya kecil dan tidak terlalu lebar.

8. Kuku.

Kukunya berbentuk stileto.

Ini bagian dalam rumah adat Niang Todo. Sabtu (6/4/2019).

9. Badan.

Ia berbadan langsing. Tidak terlalu tinggi. Diperkirakan 140-an meter.  Usianya seperti anak SMA.

10. Kulit.

Kulitnya kuning langsat. Tidak seperti yang digambarkan nggera (seperti turis). Kulitnya tidak terlalu seperti turis. Kuning langsat bersih.

11. Kuku Kaki. 

Kuku kakinya stileto.

12. Suara.

Suaranya lembut dan halus. Jika ia bernyanyi sangat merdu.

13. Paras.

Parasnya imut dan cantik.

14. Hidung.

Hidungnya mancung. Tidak terlalu kecil dan besar. 

15. Sifat.

Ia sangat berperasaan dan manja. Hatinya baik dan suka menolong orang. 

[Kuburan Loke Nggerang sebelum dipugar oleh Pemkab Manggarai Barat. Foto ini oleh Penulis]


16. Cakra.

Ia memiliki cakra khusus. Dalam waktu tertentu dan sendirian, tubuhnya mengeluarkan sinar putih. 

17. Aji.

Ia mengenal identitas alam. Ia pun mengenal bahasa hewan dan tetumbuhan. Orang Jawa bilang, aji senyawa atau aji gening.

18. Nafas.

Pada saat tertentu dari mulutnya mengeluarkan keharuman, yang wangi. 

19. Isi Tubuh.

Isi tubuh tidak ada penyakit dan satupun iota di dalam tubuh.

20. Usia.

Ia hidup di atas 20-an tahun sebelum dibunuh. 

21. Saat Kematian.

Ketika dikuburkan, ia dijemput Tiga Pribadi Yang Maha Tinggi, bercahaya dan berjubah putih.

22. Simbol.

Ia berlambangkan burung Garuda. Dalam bahasa lokal disebut cemberuang

23. Kesucian.

Ia tidak pernah disentuh lelaki dan perawan hingga kematiannya.

24. Eksistensi.

Jiwanya masih hidup sekalipun raganya telah mati. Pada saat tertentu, jika seseorang berhati mulia akan menampakkan dirinya di kuburannya.

25. Alis Mata.

Alis matanya tipis dan lembut.

26. Buluh Mata.

Buluh matanya letik.

27. Bola Mata.

Bola matanya jernih, putih, bersih. Dalam bahasa Manggarainya mbilar.

29. Dagu.

Dagunya kecil. Lihat gambar di atas.

30. Kesehatan.

Ia tidak pernah merasa sakit.

31. Bersih.

Ia tidak suka kotor.

.......#Itulah!

Ditulis oleh: Melky Pantur***).
Ruteng.
Kamis, 4 April 2019.

Tulisan ini tidak memaksa Pembaca untuk mempercayainya.