26/10/18

Felix Ahas: Mencipta Ide Titik Awal Suksesnya Berwirausaha

Ditulis oleh: Melky Pantur***),
Ruteng.
Jumat, 26 Oktober 2018.

Felix Musa Ahas
Bandung Utama Group
Tengah memberikan ceramah di SMAKN I Wae Ri'i.

Seputar Informasi Soal Sekolah.
SMKN I Wae Ri'i, salah satu sekolah negeri di Kabupaten Manggarai, Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terletak di Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri'i dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang luar biasa dari banyak aspek.


Memaparkan materi Wirausaha.

Sekolah yang dikepalai oleh seorang perempuan bernama lengkap, Yus Maria D. Romas, S.Pd., Ek yang memiliki enam jurusan di dalamnya, yakni Teknik Gambar Bangunan, Agribisnis Pengolaan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Agribisnis Ternak Ruminansia, Teknik Sepeda Motor, Jasa Boga itu dalam memacu pemahaman para peserta didik, tidak hanya membekali mereka dengan mata pelajaran di sekolah tetapi juga menghadirkan narasumber lain untuk menambah wawasan siswa-siswi mereka dengan melaksanakan kegiatan seminar selama 3 hari sejak Rabu 24 - Jumat 26 Oktober 2018.


Kepsek, Yus Maria D. Romas, S.Pd., Ek., tengah menjamu para tamunya. Lokasi penjamuan dihiasi dengan panorama alam yang indah membetah. Kepsek Yus merupakan perempuan visioner yang sangat menghargai waktu dan proses. Ia juga secara pelan-pelan dalam keterbatasan berusaha keras menata SMKN I Wae Ri'i menjadi keren dari sisi penataan lingkungannya.

Sekolah milik pemerintah yang dulunya dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai yang kini di bawah naungan Pemerintah Propinsi bersama SDLBN lainnya, tidak pernah tinggal diam menata selain aspek kognitif, afektif, psikomotorik, spiritual tetapi juga mendorong aspek sosial lainnya berupa memantik kiat berwirausaha dari para peserta didik. Untuk mewujudkan hal itu, pihak sekolah mengundang pamateri yang berkompeten dan sudah terbukti dari Bandung Utama Group.

Pak Felix menyuguhkan peserta dengan pengetahuan akan kewirausahaan yang mumpuni dan strategik.

Para siswa-siswi tengah mendengarkan ceramah dari narasumber. Mereka tampak serius mendengarkan materi 'mendarat di bumi' tersebut yang menyentuh peningkatan ekonomi diri tersebut.

Para peserta didik tampak begitu serius mendengarkan pemaparan materi yang tengah diberikan dari seorang pengusaha muda yang sukses yang telah mendirikan Bandung Utama Group yang sekarang tengah sukses dan naik daun itu.

Sekolah yang memiliki 900-an siswa-siswi mulai dari Kelas I - III dengan jumlah Guru PNS sebanyak 25 orang dibantu oleh 43 Guru Swasta termasuk sekolah potensial untuk mencetak generasi emas yang sesuai dengan tuntutan zaman terutama kiat Pemerintah membangun sekolah menengah kejuruan negeri yang siap menjadi tenaga-tenaga profesional di lapangan. Targetnya mereka berpengalaman dan bila kuliah bisa sambil kerja karena memiliki basis yang kuat sejak SMA. Untuk mencapai hal itu mereka harus digembleng dengan pengetahuan yang mereka tidak dapat di sekolah.
Pak Felix didampingi beberapa rekan mendukung pemberian spirit kepada anak-anak, salah satunya Penulis. Di sini Penulis bukan penceramah tetapi sekedar mendampingi saja karena sebuah tugas peliputan.

Antusias siswa mengikuti kegiatan begitu terlihat. Banyak dari antara mereka memberikan beberapa pertanyaan kritis mengisi kebelumpenuhan pengetahuan.

Seminar Upaya Pencerdasan.
Sebuah Bentuk Daya Upaya Pembangkitan Minat Generasi.
Kiat itupun ternyata. Kepsek Yustin tidak tinggal diam. Dirinya berupaya keras memacu kemampuan para peserta didiknya agar mampu bersaing secara sehat dengan dunia kerja dan bisnis. Upaya itu diwujudkan melalui seminar selama tiga hari dengan mengundang pemateri yang handal dan telah teruji, yang salah satunya, Feliks Musa Ahas dari Bandung Utama Group.



Feliks melalui materinya menekankan, hidup itu sebuah anugerah Ilahi yang tak terhingga karenanya harus dihargai lagipula Tuhanlah yang mengatur rezeki bagi manusia, manusia tinggal berusaha mencapai tujuan dari rezeki tersebut. Karena Tuhan yang mengatur, demikian dia, manusia tidak boleh menonton dan pesimis lagipula rezeki tersebut tidak harus dengan menjadi Pejabat Negara atau PNS tetapi juga rezeki lainnya yaitu berwirausaha.



Seninya persaingan hidup, seseorang dibutuhkan mental yang kuat untuk mempertahankan hidup. Salah satu metoda untuk menggapainya tentu dengan berwirausaha. Dia menuturkan pengalamannya, berwirausaha berawal dari hal-hal kecil. Memang diakui, terang dia, melewati pelbagai tantangan dan hambatan selain siap untuk disalahkan tetapi juga siap dihina dan diejek. Meski begitu, itu menjadi batu penjuru untuk tetap berkarya yang oleh Manggarai menyebutnya 'kut kantis ati racang rak!'.

Dengan begitu, lanjut dia, berwirausaha tentu harus tekun dan ulet dan jangan sesekali mengharapkan hasil yang begitu cepat dan instan. Sangat perlu menghargai proses. Itu kunci, ungkapnya. Berdasarkan catatan pengalaman perziarahannya dalam dunia usaha, caci maki sudah menjadi kupingan lazim bahkan dari orang-orang terdekat namun tidak patah semangat untuk meraih kesuksesan karena menjadi orang sukses bukan orang kaya butuh sebuah proses bahkan harus siap menerima cemoohan setiap saat.

Memang, aku dia, seseorang yang sukses dalam berwirausaha selain berpenampilan menarik, pelayanan bersih dan santun, diperlukan pula sebuah komunikasi yang menyenangkan pelangan dan konsumen selain percaya diri dan bertanggungjawab terhadap kerja. Tanggung jawab tersebut tampak dalam wujud kerja yang selalu check and recheck. Boleh mempercayakan orang tetapi harus pasti, benar, tepat dan jelas. Pelangan tidak rugi, pemilik usaha juga tidak rugi. Saling memberikan manfaat yang positiflah.

Diterangkannya pula, kunci lainnya adalah percaya pada diri sendiri. Perlu sekali melihat dan mendengar secara langsung dan apa yang dilihat dan didengar segera dilakukan. Karenanya check and recheck menjadi pedoman lain menuju sukses. Bila orang mengganggap suatu tempat tidak strategis, bagaimana cara agar strategis, di sana membutuhkan sebuah ide mencipta dan melakukannya dengan cara yang benar. Manajemen mencipta syarat utama sebuah usaha sukses dan strategis. "Kita yang harus membuat sebuah usaha sukses dan strategis bukan karena tempatnya menurut orang tidak strategis lalu itu menjadi penghalang. Itu mind set yang keliru," dorongnya.



Karena materinya menyenangkan, para peserta didik tidak ingin minggat dari tempat duduk. Materinya sangat menyentuh realitas kehidupan sehari-hari. Mereka tampak bersemangat menyimak.

Pesan Menggiat.
Di penghujung materinya, Ahas berpesan agar anak-anak berpikir sekolah formal bertujuan untuk mencetak menjadi pejabat dan PNS. Sekolah bermaksud membuka pola berpikir yang luas agar menjadi pribadi yang memiliki daya mencipta dan daya juang yang kokoh membangun fundasi diri yang sukses, mapan, disegani sehingga berguna bagi diri maupun bagi nusa dan bangsa bahkan dunia di masa depan. "Belajar dengan tekun, manfaatkan waktu yang ada, majukan diri dan negeri dengan memanfaatkan potensi diri yang ada!," pekiknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar