Memiliki rambut-rambut seperti benang-benang halus tetapi berenergi. Benang-benang yang halus itu memiliki energi dan mampu menyentuh pada tubuh manusia.
Ia adalah induk dari semua virus. Memang tidak bisa dihilangkan dari muka bumi karena itu adalah senjata permurnian Ilahi terhadap dunia.
Senjata Roh Ilahi.
Senjata Roh Ilahi.
Ia tidak bisa dimusnahkan oleh apa pun kecuali hanya dengan cahaya yang terpancar dari Ilahi. Hanya cahaya Ilahi yang bisa memusnahkannya.
Ketika benang-benangnya menyentuh tubuh, ia bisa memulihkan sekaligus menimbulkan sakit. Ia dapat pergi dengan mengeluarkan cahaya karena sifatnya bisa panas.
Induk corona mampu membuka cakrawala berpikir pada manusia ketika menyentuh. Ia tidak bisa diusir oleh manusia kecuali melalui ritual-ritual khusus.
Induk virus corona mampu mendatangkan berbagai jenis penyakit, baik yang hidup di dasar laut, di bawah tanah maupun di atas tanah. Ia adalah medium pemurnian.
Virus corona tidak bisa dikalahkan oleh roh-roh alam. Yang bisa menghilangkannya hanya satu, yaitu cahaya Ilahi.
Ia berbeda dengan antarkarana, makanya disebut virus mahkota. Virus corona akan datang dan kedatangannya berupa sinar cahaya besar dari langit. Ia berbeda dengan bintang.
Saat pemurnian terhadap dunia, hadirnya dari dalam cahaya. Virus corona datangnya mirip seperti petir, bercahaya dan datang dari langit. Jika magma datang dari perut bumi, maka petir dan corona datang dari langit. Corona adalah induk semang dari semua virus. Ia bisa menularkan penyakitnya ke apa pun oleh dirinya sendiri.
Lukisan ini memang mirip. Biar diketahui semua orang, seluruh diri-Nya adalah cahaya. Memang gambar ini tergantung kemampuan dari si pelukis.
Ilahi dan cahaya-Nya.
Saya tentu tidak menyebarkan agama apa pun karena gambar ini diambil dari google.
Masih banyak tulisan di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru orang Kristen, Katolik yang perlu dijelaskan termasuk rahasia-rahasia karya Ilahi di dalamnya.
Tetapi yang saya mau sampaikan, gambaran cahaya Ilahi itu seperti ini.
Ilahi itu bercahaya seperti sambaran petir. Tidak bisa dipandang oleh mata telanjang karena terangnya melampaui terang matahari. Jubahnya putih seperti salju.
Pada waktu tertentu, Yang Ilahi itu memegang tongkat. Cerita tentang tongkat Musa, yah Yang Ilahi inilah yang memegangnya.
Ditulis oleh:
Melky Pantur***).
Ruteng.
Sabtu, 16 Mei 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar