09/05/19

Telur


Jangan Anda berpikir, kata ini merupakan sebuah benda berbentuk elips yang berasal dari bangsa unggas, binatang melata seperti ikan, komodo, kupu-kupu dan lain sebagainya yang berasal dari rahim hewan betina. Hindari pula, kata telur yang dimaksudkan di sini sebagai biji dari buah pelir seekor anjing jantan.

Lagi-lagi kukatakan tidak. Kata telur ini bukanlah sebuah benda, bukan pula sebagai zat yang bisa dimakan. Telur di sini adalah zigma, jumlah biji, jumlah buah, unit, jumlah butir, angka, sifat pebanyakan, bentuk dan ciri karakteristik dari sebuah ukuran. Dan karena itu, telur yang dimaksudkan di sini adalah jumlah benda dalam bahasa Manggarai, Flores.
Contoh kalimat: "Pisad welid le hau ruha bo e?", tanya sang Ayah kepada anaknya. Anaknya lalu menjawab: "Telur!". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, begini: "Tadi kamu beli berapa butir telur?". Anaknya menjawab dia: "Tiga butir!".
Nah, kata telur dalam bahasa Manggarai terdiri atas dua kata: telu dan r. Telu artinya angka 3, sedangkan r artinya butir, bijih, buah, unit.

Jika angka 1, 4, 6, 9, 10 menunjukkan butir, biji dan buah di belakang angka tidak ditambah r. Sebutan angkanya: ca, sua, telu, pat, lima, enem, pitu, alo, ciok, cempulu. Yang ditambah r hanya angka 8 (alo), 7 (pitu), 2 (sua), 5 (lima) dan 3 (telu). Maka, disebut telur (3 butir) dan alor (8 biji). Selain angka 2, 3, 5, 7 dan 8, di belakangnya akan ditambah y, 'd. 2, 3, 5, 7 dan 8 juga bisa ditambah y dan 'd dan itu tergantung konteks.

Contoh kalimat: "Suar de rum, telur daku!". Artinya, kamu punya dua biji, saya punya tiga butir.

Ruteng,
4 Mei 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar