02/03/20

Apakah Dewa Sungguh Ada? Jawabannya Ya!

Banyak orang pasti meragukan bahwa Dewa (Tuhan Semesta Alam) hanya utopis belaka bahkan menilai Dewa itu hanya hasil proyeksi-proyeksi akal semata.

(Di compang inilah Dewa hadir menyucikan seluruh niat persembahan orang Manggarai. Budaya Manggarai sungguh luar biasa dan sangat indah)

Yah, Dewa itu sungguh ada. Dewa-lah yang mengatur seluruh situasi alam, cuaca dan apa pun. Tanpa Dewa, semesta alam akan hancur dan kembali ke titik kosong karena alam semesta berasal Terang. Terang itu eksistensi Dewa.

Lalu, apakah sama untuk semua daerah di bumi. Jawabannya, iya. Sama!



___Saya di sini hanya mau membahas tentang budaya orang Manggarai, Flores.

Di manakah Dewa hadir di Manggarai? Apa peran Dewa dalam ritual adat Manggarai?

Lokasi Hadir.

Dewa hadir di lodok dari sebuah lingko. Dewa juga hadir di atas compang. Dewa pun hadir di natas (alun-alun). Pada saat mana hadir di natas? Yah, pada saat tarian sae. Kapan saat hadir di compang? Yah, saat ritual adat.

Apakah Dewa hadir di siri bongkok? Yah, energi berupa api turun dari bubungan hingga ke ruangan rapat tingkat pertama. Biasanya berupa kekuatan energi api menjaga Pemimpin dan memberikan pencerahan saat lonto leok.

Apakah Dewa hadir pada saat ritual adat digelar? Jawabannya iya. Dewa sungguh hadir pada saat itu.

Pertanyaannya seperti apa wujud Dewa itu? Yah, Dewa itu adalah terang, bercahaya. Apakah Dewa itu lebih dari satu? Yah, Adak Telu adalah kepemimpinan representatif dari Dewa.

Tu'a Golo, Tu'a Gendang, Tu'a Teno adalah tiga kepemimpinan sombolis dan representatif dari Dewa. Dewa itu Ema Mese, Nera Taran (______bukan karangan Penulis. Ini sungguhan! Dan, silakan Anda tidak percaya, saya tidak mau pusing karena urusan masing-masing tetapi saya hanya menyampaikannya saja).

Lalu, apakah mereka hadir di compang pada saat ritual adat digelar? Jawabannya yah! Syaratnya, ritual itu harus khyusuk.

Karena itulah, Mori agu Ngaran itu sungguh ada. Dan karenanya, gong dan genderang harus ditabuh dan budaya Manggarai dihidupkan terus dari zaman ke zaman.

Selama ini orang Manggarai hanya mengenal konsep umum Mori agu Ngaran, Jari agu Dedek, Parn Awo Kolepn Sale. Karenanya, saya menerangkan konsep itu secara terang benderang. Bukan hayalan, bukan utopis, bukan pula proyeksi semata tetapi nyata dan sungguh ada.

________Tulisan ini hanya untuk ase ka'e Nuca Lale, orang Manggarai, Flores saja. Bagi orang lain selain orang Manggarai, silakan Anda cari refrensi sendiri sesuai adat dan agama yang Anda anut. Penulis tidak mau berurusan dengan agama dan budaya manapun selain hanya mau menerangkan budaya Manggarai di mana Penulis berasal dan menetap saat ini.

Melky Pantur***,
Selasa, 2 Maret 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar