Persis Pukul 06.27 WITA, Minggu (12/11/2023), saya coba merefleksikan kepemimpinan Bupati Manggarai, Heribertus G.L. Nabit, S.E., M.A selama memimpin Manggarai dari aspek kata kasih dan sayang.
Saya coba mengambil judul: Memimpin dengan Sayang Kasih Bukan Kasih Sayang: Sebuah Catatan Reflektif Tipe Kepemimpinan Bupati Hery Nabit di Kabupaten Manggarai.
Sebuah Pengantar.
Bagi orang Manggarai yang memiliki hak pilih 2020 tentu banyak yang mengenal nama yang satu ini: Herybertus Geradus Ladju Nabit, S.E., M.A. Pria yang baru ketiga menang saat maju Bupati itu namanya sudah meseantero Manggarai raya, Waé Mokéln Awo Selat Sapén Salé.
Pria ini memang terbilang konsisten. Kalau maju Bupati tetap maju Bupati tidak menyerah ke Dewan. Tetap konsisten pokoknya harus jadi Bupati.
Tahun 2010 maju Bupati dengan Ibu Dr. Yustina Ndung. Tidak puas koda, menggeser Ibu Yus lalu menarik Pak Adolf Gabur. Targetnya yang penting orang Parpol. Apa pun bentuknya maju melawan Deno Kamelus. Kuda-kudanya belum sreg dan berlianin pada waktu itu. Diduga teman bisik mencari wakilnya pada waktu itu masih bayi-bayi. Dirinya kalah tipis dari Deno - Madur.
Beberapa catatan yang diperoleh Penulis, Pak Hery Nabit sedari kecil termasuk kategoti anak-anak yang berpikir dan berkemauan keras. Memang anaknya pintar sejak SD. Dia kerap menjadi Ketua Organisasi Siswa-Siswi Intra Sekolah (OSIS) di sekolah. Secara fisik tubuhnya kecil tetapi otak jan anggap sebelah mata bro dan sis. Kalau diukur setara Einstein, yah boleh dibilang begitu deh.
Kalau bilang cinta (tentang cinta asmara), Penulis coba bertanya kepada seorang yang pernah satu sekolah dengannya. Penulis bertanya: Sejak kapan Pak Hery Nabit punya pacar? Teman itu kayaknya menjawab sejak keluar dari Seminari Kisol dan bertemu dengan gadis cantik idamannya yang sekarang (maksudnya waktu itu) di SMP Immaculata Ruteng. Penulis bertanya lagi, apakah dirinya pindah ke SMP Immaculata karena garis cintanya di masa depan? Jawabannya itu tidak diketahui. Mungkin demikian rupanya. Sahut sumber itu.
Menurut sumber itu, tampaknya jatuh cinta pertama Pak Hery Nabit di SMP Immaculata Ruteng. Itu terjadi karena perjumpaan dirinya dengan seorang gadis mungil di SMP itu. Dari mata turun ke hati, dari kepala turun ke titik titik. Yah, semua orang juga begitulah tetap ke titik titik termasuk narasumber. He he. Di kelas, Pak Hery Nabit masa itu terbilang murid yang vokal dan pinter. Di sebelahnya ada pula murid yang vokal. Murid itu Ibu Meldy Hagur. Penulis berkata apakah mereka bersaing secara ketat dan konsisten? Jawabnya oh iya tentu demikian agaknya. Dari sisi juara, Pak Hery Nabit dulu sering juara satu sedangkan Ibu Meldy juara dua. Mereka berdua baku kejar. "Barangkali karena mereka sering baku kejar sekarang mereka baku dapa ha ha ha," kelakar narasumber yang tak mau dikerlingkan di sini namanya oleh Penulis. Nama narasumber ada di saku Penulis.
Sumber itu juga berkata, sedari lampaunya, Pak Hery Nabit menjadi pemimpin-pemimpin kecil dan dirinya keras untuk itu. Bahkan hingga SMA, dirinya menjadi Ketua OSIS. Sosialitasnya bagus, kata sumber itu.
Pendidikan.
Pasca menamatkan SMA dan kuliah di Jakarta berdasarkan beberapa catatan refrensi, relasi percintaan antara Pak Hery Nabit dan Ibu Meldy tampaknya masih sepelangi. Walau jauh tetap di hati. Gunung gemunung, pantai memantai menjaraki tidak membuat magnet cinta mereka renggang di tengah gelora asmara. Rajutan kasih tetap berpaut erat tak ubahnya pegas asmara. Melengking terus. Melengkung sedikit tetapi terus lurus dan konstanta.
Usai menamatkan studi di Sekolah Tinggi, dirinya coba melamar sebagai Pegawai Negeri Sipil di negeri tumpah darahnya. Baju PNS membaluti tubuhnya. Dalam rentang masa ini, Ibu Meldy tentu bukan lagi seorang gadis yang bisa diincar lagi oleh kaum maskulin lainnya tetapi sudah didekapnya secara sempurna tanpa bisa dibanding-banding lagi ke tingkat yang lebih tinggi. Inkrah begitu.
Selama di PNS, dirinya coba mengejar mimpi dengan mengenyam pendidikan ke jenjang magister. Semasa Pak Christ Rotok menjadi Bupati, maklum adik yang disayangnya itu diberi beberapa saran-saran manis. Pak Hery Nabit kemudian diutus untuk mengambil program magister. Pulang dari program magister, dirinya kembali menjadi PNS.
Politik Praktis.
Hery Nabit kemudian bertarung dalam politik praktis. Dua kali dirinya kalah. Kali ketiga tahun 2020 dirinya sukses menumbangkan inkamben. Dirinya berpasangan dengan Pak Heribertus Ngabut dengan nama Paket Hery - Heri.
Arti Kata Hery-Heri.
Sebetulnya bukan Hery-Heri tetapi Heri-Heri. Paket ini sebenarnya adalah seruan pemanggilan. Apa coba? Nah, Penulis jelaskan begini.
Kata heri adalah kata yang dapat dimengerti sebagai he dan ri. He adalah seruan, sedangkan ri adalah matahari, surya. Heri adalah nama seruan memanggil matahari. He ri he ri (he mataleso he mataleso atau he surya he surya). Apakah heri heri adalah surya, mataleso?
Kepemimpinan 2020-2023.
Pertanyaan yang perlu dijawab bahkan bisa disanggah. Apakah Bupati Hery Nabit memimpin dari kasih sayang atau sayang kasih?
Inilah yang kemudian menjadi perbincangan hangat para konsituen di mana saja di wilayah administrasi kepemerintahannya.
Masa-masa pelantikan, awalnya baik-baik melantik beberapa Eselon II B. Dalam perjalanan, 26 orang PNS tidak diberi jabatan. Dari 26, sebanyak 13 orang yang menggugat ke pengadilan. Sisa 13 yang tidak menggugat. Dari 13 itu yang tidak menggugat ada delapan yang sudah dilantik sebelum per Kamis, 9 November 2023. Sisa 5 yang belum dilantik per Kamis, 9 November 2023.
Kemudian dari 13 yang menggugat, ada 2 yang sudah dinyatakan pensiun dari PNS. Maka praktis tinggal 11 orang.
Kita kemudian menghitung, 5 + 11 = 16. Itu berarti, 16 orang bergelantungan di langit yang biru. Apa perkataan mereka? Jabatan saja yang diambil, status PNS tidak dicabut.
Tidak Akan Menjalankan Putusan Gugatan.
Sebanyak 11 dari 13 orang sudah dinyatakan menang perkara di Mahkamah Agung melawan Bupati Hery Nabit. Bupati kalah oleh stafnya.
Jumat, 10 November 2023, dalam pidatonya mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjalankan putusan. Tunggu Bupati baru.
Dia bersihkeras menyampaikan, jabatan itu bukan hak tetapi kepercayaan. Maka jagalah kepercayaan itu.
Yang menjadi pertanyaan: Apakah Bupati Hery memimpin dengan kasih sayang atau sayang kasih?
Agar tidak bertanya soal judul, judul tulisan ini kasih sayang adalah frasa tetapi sayang kasih bukan frasa. Sayang dan kasih adalah dua kata yang berdiri sendiri. Sayang di sini maksudnya enggan, sedangkan kasih artinya memberi. Jadi, sudah jelas sayang kasih bukan frasa tetapi hanya dua kata yang sedikit bertalian tetapi bermakna kiasan.
Inilah yang kemudian menjadi perbincangan apakah Bupati Hery itu Bupati kasih sayang atau Bupati sayang kasih?
Subjektif.
Memang menjadi sangat subjektif ketika secara parsial menilai bahwa Hery Nabit adalah Bupati sayang kasih. Yang lebih parah sematan predikat Bupati balas dendam. Apakah Bupati Hery balas dendam? Ataukah Bupati Hery hanya korban bisikan para badut dan pembisik mbalelo? Karena pembisik mbalelo inilah skenario nonjob berjalan mulus dan Bupati pun keluar dari ranah nia tutus nai de run. Sang Bupati diracuni dan dimabukin konflik kepentingan dari luar. Entahkah demikian?
Sayang Kasih.
Kelompok kecil masyarakat bisa saja menilai Bupati Hery Nabit sayangnya sayang kasih. Artinya, dirinya enggan memberi jabatan atau mempertahankan jabatan dari orang-orang yang dinonjobnya. Dasar argumen yang selalu menjadi pelatuknya adalah jabatan bukan hak. Artinya, sewaktu-waktu dapat diambil. Yah, karena dianggap mampu maka diberi jabatan. Kalau tidak dianggap mampu maka tidak diberi jabatan. Ataukah keputusan atau pernyataan jataban bukan hak adalah karena alasan politik? Yah, retoriknya politis?
Tentu ini menjadi perbincangan hangat hingga Pemilukada serentak 2024 dengan mana dirinya sudah memakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan Bawaslu dan Kabupaten Manggarai, yang seyogianya pada Jumat, 10 November 2023 tetapi baru pelaksanaannya pada Sabtu petang, Sabtu (11/11/2023).
9 Jabatan Eselon II B Masih Lowong.
Hingga, Minggu (12/11/2023) masih ada 9 lowongan Eselon II B yang masih lowong di Kabupaten Manggarai. Lowongan itu diisi oleh Pelaksana Tugas. Belum diketahui kapan mendapat rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) soal promosi 9 jabatan Eselon II B itu. Kemudian, per 1 Januari 2024, ada dua jabatan Eselon II B yang bakal pensiun sehingga jadinya 11 orang.
Akibat Perkara.
Perkara 13 ASN dengan Bupati disangka keras membuat rekomendasi KASN tidak dikeluarkan. Promosi ke PJTP pun tidak bisa dilakukan karena mungkin Bupati diminta jalankan dulu putusan MA baru promosi. Tampaknya, instansi terkait tetap akan menyurati KASN soal rencana promosi ke jabatan ke PJTP. Nanti menunggu seperti apa episode selanjutnya.
Sayang Kasih Berdampak Keterpilihan?
Apakah tindakan sayang kasih Bupati berdampak pada Pemilukada 2024 terhadap dirinya? Apa pula dampaknya manajika dirinya pecah kongsi? Kabarnya pecah kongsi. Apa yang bakal terjadi kemudian? Roda terus berputar dan episod sinetron politik terus bergegas maju. Pasti akan disaksikan. Tunggu saja!
Penulis : Melky Pantur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar