09/11/17

MENGENAL BAHASA MANGGARAI.

Ditulis oleh: Melky Pantur***, Kamis (9/11/2017).

Ce pat!

Ungkapan ini pasti membuat seseorang bertanya. Apa artinya? Tentu bagi orang Indonesia, dia akan sedikit berpikir itu artinya sesegera mungkin, harus tergesa-gesa. Bukan! Ini bahasa Manggarai yang menunjukkan periodisasi kala. Misalnya, leso ho'o (hari ini), diang (besok), ce sua (lusa), ce telu (tiga hari lagi), dan ce pat (empat hari lagi).

Tidak hanya ce pat, ada pula ungkapan ce/se luang, rem a? Se luang nyaris sama dengan se-senggang. Namun, se luang dalam konteks Manggarai merupakan periodisasi waktu pula yang menunjukkan 14 hari kalau tidak keliru. Sedangkan, rem a bisa berarti meminta persetujuan orang lain untuk mengerem kendaraan. Sebutan rem a dapat berarti rema atau menemani. Contoh kalimat: rema laku hia to'ong - saya yang akan menemani dia sebentar!

Ungkapan kemiripan lainnya, misalnya: ala, dur eng, kala, jarang, rong rong, tentang, ruas, anus, dsbnya.

Ada banyak hal mengenal bahasa Manggarai bila disandingkan dengan bahasa lain sebagaimana bahasa lain juga persis seperti bahasa Manggarai. Bila digali akan menghasilkan kesepadanan yang amat luar biasa.

Kita juga bisa menyimak dehakamenpresty termasuk homofon dan homograf dalam bahasa Manggarai bahkan go'et-go'et lainnya yang eksotik untuk dikupingin.

Lihat pula di sini:

https://melky-pantur.blogspot.co.id/2017/09/le-ke.html

https://engelelvent.wordpress.com/2015/07/03/kepribadian-bertutur-dalam-bahasa-manggarai/comment-page-1/#comment-

6https://aldomarung.blogspot.co.id/2017/10/kata-ngo-pergi-dalam-bahasa-manggarai.html?showComment=1510270613918#c5525787485399501549

Anda bisa membaca, tiap tulisan sumber di atas membahas tentang DEHAKAMENPRESTY yang ditulis oleh Melky Pantur sebagai penulis asli dari kata dasar NGO.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar