17/08/18

Renceng.

Ditulis oleh: Melky Pantur***),
Ruteng (18/8/2016).
Diolah lagi pada, Sabtu (18/8/2018).

Renceng merupakan bahasa Manggarai yang menunjukkan persahabatan, pertemanan yang sangat akrab - cama poe nggerone, cama lewang nggerpe'ang - di dalamnya perkelahian antar anggota dalam kelompok tidak terjadi. Renceng lazim disebut juga raes-raes. Kerap dibilang: raes-raes agu hae, kaeng renceng, labar renceng. Renceng juga tampak dalam teu ca yanggon neka woleng jaong, muku ce pu'u neka woleng curup.

Namun ternyata, renceng tidak hanya sekedar sebutan tanpa arti. Kata ini dapat dimengerti dengan pemilahan re-ren-ceng-nceng. Re artinya kembali; ren (Jepang) artinya hubungan,  bunga lily, bunga bakung, gagak; ceng artinya tebu manis, milase; dan nceng merupakan bunyi lonceng Gereja untuk bersekutu memanggil orang untuk berdoa sekalipun nceng bisa berarti bunyi lonceng sekolah.



Jika kita telaah, maka kata renceng bisa diartikan hubungan yang manis, kembali ke dalam kelompok (Gereja, sekolah). Saat anak-anak sekolah beristirahat, lalu lonceng sekolah berbunyi untuk masuk ke ruangan kelas. Yang lainnya, para umat di KBG diundang ke Gereja untuk berdoa setelah sepekan mencari nafkah. Lonceng berbunyi tanda pemanggilan. Mengutip ini: Yang Kumaksudkan bukan persembahan melainkan belasakasihan! Di sana yang diutamakan sebenarnya renceng, hubungan yang manis.


Renceng memang menjadi idaman, dambaan. Hanya dengan pengorbanan tanpa pamrih, berpengertian maka renceng politik, agama, kekuasaan, bisnis dapat terjamin, hubungan yang manis (harmonis) dapat terwujud. Disharmoni terjadi karena pertentangan antara keinginan-keinginan di dalam tubuh yang saling berperang satu sama lain. Keinginan pribadi pun bersinggungan dengan pribadi-pribadi yang lainnya. Renceng mampu mengalahkan miskomunikasi, disharmoni batin dan disharmoni sosial lainnya. Renceng tanpa pemegahan diri.


Hal yang paling diharapkan adalah renceng mose yang berarti artinya suatu sikap pengrelasian hidup yang harmonis, baik dengan sesama dan alam ciptaan yang lain. Renceng mose memang lebih pada harmoni sosial dengan sesama manusia. Namun, manusia subjek renceng mose harus bisa memberikan keharmonian pada ciptaan Tuhan yang lain.



Renceng mose tampak dalam sikap tidak koruptif, kolutif, koncoistis, nepotis dan tetap menghayati nilai-nilai etika kewajiban dan keutamaan. Sedangkan, mose renceng berarti hidup yang harmoni akibat dari aktus nyata renceng mose. 

Gambar-gambar di atas menunjukkan wujud konkret dari renceng. Defenisi tentang renceng juga banyak hal itu tampak dalam pengelolaan keuangan negara dengan baik tanpa diskriminatif dan oleh hanya kepentingan segelintir orang saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar