16/09/17

NAMA POHON DI MANGGARAI.

Inilah Keunikan di Negeri Nuca Lale - Manggarai.

Ditulis oleh: Melky Pantur***. Minggu (13/11/2016). Diedit lagi pada, Sabtu (16/9/2017).

Untuk mengetahui nama pohon cukup mengetahui nama kampung atau sebaliknya kalau ingin mengetahui nama pohon, bisa dengan mengetahui nama kampungnya.

Ini nama-nama pohon yang sama dengan nama kampung sesuai dengan abjab.

A.

Ajang, Ara.

B.

Betong, Boto, Belawang, Belang.

C.

Cara, Cepang, Cimpar, Cirek, Cemoi.

D.

Dange.

E.

F.

G.

Garit, Giro, Gurung.

H.

I.

J. Jembu.

K.

Kenda, Ketang, Kalo, Kawak, Kaweng, Kempo, Kenda, Kilit, Kukung, Kusu, Kesi, Kendekar.

L.

Labe, Lait, Lale, Lento, Lokom, Loi, Lui, Lengkar, Lanteng, Langgo.

M.

Maras, Mpuing, Munting, Mes, Mpermpau, Mundung, Mera.

N.

Namut, Nangka, Nao, Nara, Nderu, Ngancar, Ngantol, Ngendong, Nte’er, Ntalung/Kenti, Ntorang, Nunang, Nasa, Nontol, Mbuhung, Ndingar, Ntungeng, Nati, Ntila.

O.

P.

Padut, Paka, Pateng, Pau, Pelus, Pinis, Pao, Pante, Pandu, Perpadang.

Q.

R.

Rakas, Raci, Ratung, Rawuk, Rebak, Redong, Rua, Ruteng, Rembak.

S.

Sama, Sambi, Sewar, Sita, Suka, Sosor, Siang, Sa'u, Siuk.

T.

Tilu Tuna, Teno, Tuwa, Tonggor Ikang, Tempul, Tepo Ta'i.

U.

Uwu.

W.

War, Waru, Wako, Waso, Waek, Welu, Woang, Wodong, Woing, Worok, Wora, Wuhar.

V.

X.

Y.

Z.



Diperkirakan lebih dari 70-an nama pohon yang juga ada nama kampungnya di Manggarai.

Jenis Bambu.

Selain itu, ada juga nama kampung yang diambil dari jenis bambu, di antaranya, Betong, Gurung, Helung, Belang dan Pering.

Umbi-umbian.

Dari jenis umbi-umbian, di antaranya Teko, Lia. Dari jenis semak belukar, di antaranya Ri’i, Karot, Wangkung, Nanga, Timbu.

Tetumbuhan Berbiji.

Diambil dari tetumbuhan biji yang menjalar yang bisa dimakan, misalnya Lungkung (kebun), Kampung - Robo (kendi), Timung (mentimun), Latung (jagung).

Kali.

Diambil dari nama kali, di antaranya Wae – Garit, Giro, Ri’i.

Bumbu Dapur.

Dari kalangan bumbu misalnya, Lia, Laci – Teu, Wunis, Laja. Lalu bumbu pala adalah sebuah aktivitas mencari nafkah di perantauan.

Buah-buahan yang Bisa Dikonsumsi.

Diambil dari buah-buahan yang bisa dimakan, misalnya Mangga – Luwa (buah mangga atau pau - Manggarainya), Kaung (papaya), Padut (papaya), Pau (mangga), Ara – Pong (pohon ara), Bea – Nio (nio artinya kelapa), Sita (buah pohon sita), Pinggong (pinang hutan), Raci (pinang), Rakas (limau).

Hewan Air.

Nama pohon yang sama dengan nama hewan, di antaranya haju rukus (pohon), sedangkan rukus (artinya kepiting).

Aktivitas Tertentu.

Nama kampung yang menunjukkan aktivitas tertentu, Pota, Porong Tedeng (melihat), Robek (merobek), Dari - Compang (berjemur diri), Reok (memasak), Meler (bersikap tenang), Leko – Pong (mengembalikan pinjaman), Murung – Pong (bermuka murung/masam), Ceka - Luju (menusuk), Ropong-Golo (meneropong), Gulung (menggulung), Kole (pulang), Lia (menangis tanpa sebab dan panjang), Paka (menakar, menimbang), Jaong (mengatai), Ranggi (mengikat), Tesem – Satar (memejamkan mata), Leong (mengikat keliling), Leleng – Satar (memberitahu terlebih dahulu), Rampas –Benteng (berperang sembari menjarah), Sisir (menyisir rambut), Lebo (bertumbuh dengan lebat –daudanan sambil menjalar), Torok (mengucapkan doa), Masak – Rana (memasak), Labang – Nanga (melentangkan kayu di jalan), Wangka (tampak memulai), Batu - Cermin (mencermin), Bilas (membilas pakaian), Garang (garang/kejam), Suka (menyukai), Kolang (memanas), Nantal (membanting bola – bolanya terpental ke atas), Pangga (menahan, menutup – pintu/kayu), Buka – Wae (membuka), Kakor (ayam berkokok), Lili – Nanga (mengambil adik kandung dari isteri), Kanta (anak-anak yang – mau – meminta air), Galang (menggumpukan – dana), Leok – Poco (mengeroyok), Tuke (menaiki), Sok – Ruteng (sok artinya terkejut), Borong (memborong), Wae – Lengga (berjalan di atas semak-semak secara sembarangan), Wae – Cecu (membersihkan mulut dengan tembakau, kulit pinang), Helas (meratakan jemuran padi), Goro (Terlindas), Ngonde – sebuah kebun (ngonde artinya malas), Todo (bertumbuh), Recok (suara dalam aktivitas pertarungan, Bung (bertumbuhnya), Kebe – Gego (gego artinya menggoyang), Lenteng (terapung), Watu - Nggelek (nggelek artinya tergelincir), Rana – Masak (rana artinya baru, sedangkan masak sama dengan memasak), Lembur (kerja di luar jam kerja wajib, jam kerja tambahan), Compang – Mekar (bermekar), Melo (layu), Raba (meraba), Pacar (memacari), Mena (tersangkut), Tuke (menaiki), Lompong (sarapan pagi).

Hewan Piaraan.

Nama kampung sesuai hewan piaraan, di antaranya Pau - Kaba (pau artinya jatuh, kaba artinya kerbau), Beo - Kina (beo artinya kampung, sedangkan kina artinya babi, bisa juga babi betina).

Penyakit.

Nama kampung berkaitan dengan sakit, di antaranya Sampar (penyakit yang sulit disembuhkan).

Hewan Liar Lainnya.

Nama kampung yang sesuai dengan hewan liar lainnya, Sok- Rutung (rutung artinya babi landak), Nua - Rutung (nua artinya lubang).

Mendunia.

Nama-nama kampung yang mendunia, misalnya Mesir di Poco Leok yang sama dengan nama Negara Mesir, Tengku Siwa – Dewa Siwa dalam Hinduisme, Reok – tarian Reok yang terkenal masa Kerajaan Majapahit, dan Bung – sebutan untuk lelaki tanah Jawa sedangkan untuk perempuan disebut Bing, Lando (berbunga), Tungku (mengawini anak perempuan paman kandung), Ringkas (meringkas), Penang (meniti jagung), Runtu (runtuh), Wae – Lolos (lolos artinya selamat).

Nama Orang.

Nama-nama kampung di Manggarai sesuai dengan nama manusia, di antaranya Lewar, Lawi, Rai, Rua, Pau, Ros, Rutuk, Linus, Paji, Lai, Golo – Meni, dll.

Persekitaran Rumah.

Ada juga nama kampung yang merupakan persekitaran rumah tinggal, di antaranya Teras (teras atau beranda rumah), Lawir (samping rumah - teras itu dekat lawir mbaru atau samping rumah), Tungku (berupa tungku api), Cumpe (cumpe adalah tenda berupa tempat tidur yang ada di dekat api lazimnya berada di dapur - maka ada istilah cear cumpe atau permandian secara adat Manggarai), Tenda (tenda rumah), Bea - Ngencung (ngencung artinya lesung), Nggorong (lonceng di pinggang orang yang bermain caci, Poco- Ndeki (perhiasan sebagai ekor dari pemain caci yang terbuat dari rotan dan berambutan buluh kuda), Galang (galang sejenis benda yang terbuat dari kayu – sita - yang dijadikan sebagai bahan penadah makanan untuk ternak babi), Loce (loce artinya tikar - yang populer di sana adalah Songke Ruis).

Organ Tubuh Manusia.

Nama kampung yang juga ada pada organ tubuh manusia, di antaranya kampung Lida, Pinggang, dan Poco – Rak (poco artinya hutan, sedangkan rak adalah salah satu organ tubuh manusia), Ulu – Wae (ulu artinya kepala, sedangkan wae artinya air), Papang, Tengku Lae, Robo.

Hubungan Kekerabatan/Keluarga Inti.

Nama kampung di Manggarai yang menunjukkan hubungan ase weda wuwung tau (adik kakak kandung), di antaranya Raka (raka artinya kakak dalam bahasa Jawa) dan Rai (rai artinya adik jugan dalam bahasa Jawa. Bahasa raka dan rai lazim disebut dalam film Prabu Siliwangi, Raden Kian Santang).

Kampung Raka ada di Manggarai Barat dekat Lando dan Kasong.  Sedangkan, kampung Rai ada di Rai-Cancar juga Rai di jalan menuju Labua Bajo Terang.

Unggas.

Nama kampung yang juga ada pada bangsa unggas, di antaranya Orong (burung Bangau), Wontong (sejenis burung di hutan), Satar – Ngkeling (burung petet), Ngkiong – Dora (ngkiong sejenis burung), Ka.

Makian.

Keunikannya lainnya, nama tempat yang berkonotasi memaki, misalnya Tengku Lae, Wae Mau, Wae Lolong, Papang, Robo, Wae Mantar.

Idea.

Nama tetumbuhan yang bernilai idea, harapan atau cita-cita adalah pohon dan buah bila (pohon dan buah maja –Indonesianya).

Ukuran.

Ada juga nama kampung di Manggarai yang merupakan ukuran, misalnya Langkas (tinggi), Panjang (panjang), Kebe – Lewe (lewe artinya panjang), Nanga – Ramut (ramut ukuran yang mengalahkan ukuran lawan), Cancar (rata – lazim pada saat mengukur padi dengan berupa tongka – tongka terbuat dari ruas bambu besar dengan ukuran satu tongko sama dengan lima kilogram), Golo – Langkok (langkok adalah ukuran di atas warang, wega, beka – ce langko, lazimnya disamakan ce lancing – langkok itu bisa ukuran 1 ton), kemudian Dalo (satu pohon bambu), Desa Golo Lewe di Kuwus.

Ukuran Lainnya.

Woang (air yang keluarnya besar). Dikenal dengan sebutan, mboas wae woang, kembus wae teku. Jadi ukuran lainnya mboas.

Angka.

Ini kampung Watu Alo (alo artinya delapan, sedangkan watu artinya batu).

Waktu/Masa.

Untuk waktu, misalnya Subu (pagi), sedangkan untuk masanya, Golo – Lajang (melajang).

Aktivas Benda Lain.

Nama manusia yang merupakan aktivitas benda lain, misalnya Nggoang (bercahaya). Nggoang adalah nenek moyang orang Ruteng Pu'u, Nama manusia yang berhubungan dengan tetumbuhan, Misalnya Empo Lontar - nenek moyang orang Lecem di Cibal Barat. Lalu, Timung Te'e (mentimun ranum).

Bersentuhan dengan Danau/Telaga.

Nama kampung yang artinya danau, di antaranya Sano di Ndoso dan Sano Nggoang, Tiwu – Kondo, Tiwu Riwung, Wae Sano.

Area Berbahaya.

Nama kampung yang menunjukkan area berbahaya, di antaranya Nampar –Macing (nampar artinya tebing yang tinggi yang merupakan onggokan bebatuan), Kebe – Gego (kebe artinya  tebing yang tidak terlalu tanjak, sedangkan gego artinya menguncang), Kebe – Lewe (lewe artinya panjang – dengan demikian – kebe lewe artinya tebing yang tidak terlalu menanjak tetapi panjang – persis tonggong atau tulang gunung – persis dekat ngarai), Ngampang – Mas (ngampang artinya jurang tepian jalan), Nampar – Tabang, Tengku – Leda (tengku artinya jurang yang dalan di sungai di sisinya ngampang), Tengku Lawar, Rohak (berlobang akibat bencana).

Berhubungan dengan Langit.

Nama tempat dan kampung yang nyaris bersentuhan dengan langit, di antaranya Cunca – Wulang (wulang artinya bulan, sedangkan cunca artinya air terjun), Golo Mori (golo artinya bukit, sedangkan Mori artinya Tuhan Allah), Bidadari (Pulau Bidadari di Manggarai Barat).

Energi Perut Bumi.

Nama kampung yang merupakan sumber energi dari perut bumi, di antaranya Coal (coal artinya batu bara).

Binatang Buas.

Nama kampung yang merupakan binatang buas, di antaranya Watu – Waja (waja artinya buaya, watu artinya batu). Watu Waja terletak di Lembor.

Hewan Lain.

Rana – Kolong (kolong sejenis hewan yang ada di gua tetapi lazimnya mereka berada di debu di dasar gua).

Roh Jahat.

Nama kampung ini menyebut roh jahat, di antaranya Desa Pocong di Poco Ranaka.

Nyasar.

Nama kampung yang merupakan suatu keadaan nyasar adalah Weleng. Weleng itu sendiri artinya nyasar, tidak tahu arah ke mana, terbelit di hutan belantara.

Orang-orang Weleng adalah titisan kasih Mbula yang merupakan keturunan Kodalam. Ceki orang di sana ada yang hewan piaran jarang (kuda), ada juga wontong (sejenis burung hutan), ada pula yang berceki rutung (bertotem babi landak).

Informasi tambahan akan ditambah oleh Penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar