07/08/17

DƎ WINA DE!

Dǝ wina de adalah ungkapan orang Manggarai. Dǝ artinya dianya, punyanya; wina artinya isteri; de artinya seruan astaga, keterkejutan, miliknya ia, penyesalan sembali menyinis atau menyindir. Dǝ wina de artinya milik isterinyalah itu. Contoh kalimat: Dǝ wina, de morin. Morin artinya milik. Dengan demikian, dǝ wina, de morin artinya isteri punya miliknya. Ada banyak pemahaman mengenai ungkapan dǝ wina de dalam konteks kehidupan sosial.

Bila kalimatnya dǝ wina, dǝ Morin artinya milik sang isteri adalah milik Tuhan. Kalimat ini mau mengatakan apapun milik isterinya, Tuhan punyalah itu. Berarti isteri dan keseluruhannya milik Yang Kuasa. Karena itu, isteri adalah Tuhan itu sendiri. Lalu, mengapa isteri adalah representasi Tuhan sesuai dengan kalimat di atas? Nah, ada banyak perempuan yang melahirkan buah hati tanpa persetubuhan. Perempuan yang melahirkan tanpa suami adalah suatu tanda khusus. Tidak pernah terdengar sang pria melahirkan. Bila kalimat de rona, de Morin artinya juga miliknya suami adalah miliknya Tuhan. Rona artinya suami. 

Kalimat dǝ wina, de Morin; dǝ rona, de Morin adalah kalimat yang mau mengatakan bahwa baik milik suami maupun milik isteri adalah milik Tuhan. Maka, suami - isteri adalah Tuhan, representasi Tuhan. Ini mau mengatakan mereka tidak alami, dapat terpisah atas kuasa dari Tuhan. Suatu yang bergantung pada Tuhan. Maka, jodoh itu adalah kehendak Tuhan atau Tuhan itu sendiri. 

Ada kalimat dǝ dise dǝ rud, dǝ hia dǝ run. Ada pula kalimatdǝ data toe de run. Apa pula kalimat dǝ data situ morid'eh. Data atau toe de ru sama dengan persekutuan, pengsatujadian, perkawinan, pertalian, menyemangga. Di sana ada satu ikatan tertentu yang tidak melekat secara automatic, halnya pelir, penis yang melekat otomatis. 

Mengapa? Data adalah sebuah kata yang merupakan gabungan dari da dan ta. Da artinya pamitan, sedangkan ta artinya berjalan sudah. Sesuatu yang berjalan, da berpisah berarti tidak melekat secara alami, otomatis tetapi suatu pertalian tentatif, suatu yang terpisah atau dapat dipisahkan sementara. Ada ungkapan orang Manggarai yang mana Tuhan itu dipahami sebagai langit dan bumi. Mereka pun menyebut Tuhan sebagai Ine Ame yang populer disebut Ame rinding mane, Ine rinding wie. Itu adalah satu kesatuan. 

Yang mau dikatakan di sini, dǝ adalah ungkapan penghargaan, pengakuan, identitas mutlak, suatu kepunyaan, tak tergantikan. Boleh dikatakan dǝ sama dengan Dǝ Dewa Mese. Kata dǝ mau menegaskan suami isteri tidak boleh bercerai, monogam. Ungkapan dǝ adalah inti dari Decalog terutama segala sesuatu adalah Ilahi. Bila dǝ ditambah dengan Morin menjadi dǝ Morin, maka maknanya sudah semakin dalam. Dǝ itu inti ajaran Bible terutama cinta kasih - momang hae ata atau charity. Sedangkan, de adalah sinis, penyindiran. 

Disebut penyindiran bila mengungkapkan begini: de wina, de rona, de hau, de jarangn, de kaban, de senggilarm, de kembeluakm, de jopak'em, de nggopek'em, de adong'emneh, de tinguln'eneh, de baes'n. Semua ekspresi itu adalah bentuk penghinaan, penyindiran, ketidakpercayaan, penolakan. Apabila mengungkapkan dǝ di'am'ngeh, dǝngkep, dǝrep, tǝser, tǝntang, dǝ ǝndendǝ eman , dǝtak, pǝde pada umumnya menunjukkan kebaikan, moralitas.



Ditulis oleh: Melky Pantur***, Minggu (13/8/2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar