Ditulis oleh: Melky Pantur***, Kamis (24/8/2017).
Bagi orang Nuca Lale alias Congka Sae, sebutan loce toko ci kope harat bukan suatu yang tidak lazim.
Kita kaji secara detail dulu.
Pertama, loce toko.
Loce artinya tikar (mat), sedangkan toko artiya tidur (sleepy) bukan toko artinya tulang (bone) di sini. Loce toko artinya tikar untuk tidur. Orang Tetun, loce toko menyebutya sebagai kawen - kawen bukan artinya seseorang mencari dalam bahasa Manggarai. Loce toko adalah bahasa kiasan artinya isteri, bini, gadis yang sudah dinikah dan dikawinkan.
Kedua, kope harat.
Kope artinya parang (chooper), sedangkan harat artinya tajam (sharp). Kope kerap disebut sebagai blewang (trompet), kasarnya klewang. Orang Tetun menyebut kope harat artinya la'en. Orang Manggarai menyebut kope harat sebagai lelaki, pria. Namun, kope kerap dimengerti sebagai la'en dalam bahasa Manggarai bukan dalam ungkapan Tetun. La'en kerap disebut sebagai minyak tǝlon.
Orang Nuca Lale kerap menyebut kumpul kope yang seharusnya nǝki kope karena kumpul itu bahasa Indonesia. Bayangkan jika kope atau parang dikumpul, apa maksudnya? Nah, lumrahnya yang datang saat kumpul kope atau nǝki kope adalah kaum lelaki bila dimengerti dalam konteks kumpul kope sekarang ini yang berubah dari anak wina agu ase kae tetapi sudah merambat hingga sanak saudara, sahabat kenalan dan handaitaulan, woh parang-parang lelaki itu tengah berkumpul. Agak masuk akal bila orang Manggarai itu pologami karena berasal dari kope kope - hehe, ini lelucon saja.
Ketiga, ci.
Ci artinya lawan, versus. Ci di sini bukan berarti memaksa seorang yang kenyang makan untuk dimakan semua yang sudah dihidangkan atau menyuruh seseorang untuk dia sendiri saja memikul beras 1 ton ke arah kios misalnya.
Dengan begitu......
Jika loce toko untuk memahami sebagai identitas sebagai pengganti isteri, maka isteri itu untuk ditiduri. Iya kan? Sementara, pria atau la'en disebut sebagai kope harat namun sang pria pas disebut sebagai tange berit, tange halas dan tange lonto. Adapun kope harat adalah bagian dari tange tersebut atau la'en-nya menurut ungkapan orang Manggarai. Loce toko kope harat atau loce toko tange berit artinya suami-isteri atau disebut kawen la'en.
Ada sebutan orang Manggarai: neka lage loce toko yang artinya jangan bersenggama dengan gadis, perempuan atau isteri orang lain kalau sudah ada isteri sendiri kecuali loce toko renco tesong - ludes oleh maut. Meski dalam kenyataan, ada yang tidak mau ego tetapi tetap menduda sepanjang hayat.
Ada pula ungkapan orang Nuca Lale: neka teing tange berit boto rǝndak lata hae halas - jangan menyerahkan la'en atau kope harat itu kepada nocan atau nona cantik, perempuan atau isteri orang boto hang lata loce toko.
Begitupun sebaliknya, loce toko neka homos du robo toe korong kok, loce toko neka hamar pa'a de nana cǝ bana boto kopen gonggem lǝhae locen - isteri jangan merayap-rayap dengan meraba-raba pelir bukan suaminya, isteri jangan meraba paha pria lain agar gadis, perempuan dan isteri orang lain tidak merampas kawen-nya, la'en-nya.
Itu kawan-kawati.
Kita kaji secara detail dulu.
Pertama, loce toko.
Loce artinya tikar (mat), sedangkan toko artiya tidur (sleepy) bukan toko artinya tulang (bone) di sini. Loce toko artinya tikar untuk tidur. Orang Tetun, loce toko menyebutya sebagai kawen - kawen bukan artinya seseorang mencari dalam bahasa Manggarai. Loce toko adalah bahasa kiasan artinya isteri, bini, gadis yang sudah dinikah dan dikawinkan.
Kedua, kope harat.
Kope artinya parang (chooper), sedangkan harat artinya tajam (sharp). Kope kerap disebut sebagai blewang (trompet), kasarnya klewang. Orang Tetun menyebut kope harat artinya la'en. Orang Manggarai menyebut kope harat sebagai lelaki, pria. Namun, kope kerap dimengerti sebagai la'en dalam bahasa Manggarai bukan dalam ungkapan Tetun. La'en kerap disebut sebagai minyak tǝlon.
Orang Nuca Lale kerap menyebut kumpul kope yang seharusnya nǝki kope karena kumpul itu bahasa Indonesia. Bayangkan jika kope atau parang dikumpul, apa maksudnya? Nah, lumrahnya yang datang saat kumpul kope atau nǝki kope adalah kaum lelaki bila dimengerti dalam konteks kumpul kope sekarang ini yang berubah dari anak wina agu ase kae tetapi sudah merambat hingga sanak saudara, sahabat kenalan dan handaitaulan, woh parang-parang lelaki itu tengah berkumpul. Agak masuk akal bila orang Manggarai itu pologami karena berasal dari kope kope - hehe, ini lelucon saja.
Ketiga, ci.
Ci artinya lawan, versus. Ci di sini bukan berarti memaksa seorang yang kenyang makan untuk dimakan semua yang sudah dihidangkan atau menyuruh seseorang untuk dia sendiri saja memikul beras 1 ton ke arah kios misalnya.
Dengan begitu......
Jika loce toko untuk memahami sebagai identitas sebagai pengganti isteri, maka isteri itu untuk ditiduri. Iya kan? Sementara, pria atau la'en disebut sebagai kope harat namun sang pria pas disebut sebagai tange berit, tange halas dan tange lonto. Adapun kope harat adalah bagian dari tange tersebut atau la'en-nya menurut ungkapan orang Manggarai. Loce toko kope harat atau loce toko tange berit artinya suami-isteri atau disebut kawen la'en.
Ada sebutan orang Manggarai: neka lage loce toko yang artinya jangan bersenggama dengan gadis, perempuan atau isteri orang lain kalau sudah ada isteri sendiri kecuali loce toko renco tesong - ludes oleh maut. Meski dalam kenyataan, ada yang tidak mau ego tetapi tetap menduda sepanjang hayat.
Ada pula ungkapan orang Nuca Lale: neka teing tange berit boto rǝndak lata hae halas - jangan menyerahkan la'en atau kope harat itu kepada nocan atau nona cantik, perempuan atau isteri orang boto hang lata loce toko.
Melky Pantur.
Begitupun sebaliknya, loce toko neka homos du robo toe korong kok, loce toko neka hamar pa'a de nana cǝ bana boto kopen gonggem lǝhae locen - isteri jangan merayap-rayap dengan meraba-raba pelir bukan suaminya, isteri jangan meraba paha pria lain agar gadis, perempuan dan isteri orang lain tidak merampas kawen-nya, la'en-nya.
Itu kawan-kawati.
©©©©®®©©©©
Pesan ini disampaikan kepada kita yang masih muda/i termasuk Penulis sendiri karena nischaya kita tak tahu hari-hari yang datang soal tesling - teman selingkuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar