Inilah Alasan Mengapa Orang Perlu Berdoa.
Ditulis oleh: Melky Pantur***, Minggu (19/3/2017).
Berdoa sebenarnya meminta Kerahiman Ilahi. Tolok ukur diterimanya doa, bukan harus ke rumah ibadat.
Ada tercatat: jika kamu berdoa masuklah ke dalam kamar dan berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi! Itu dasar biblis.
Nah, kita ke konsep budaya-budaya. Kejawen mengajarkan perlu berdamai dengan sadulur papat. Kita adalah pancernya. Sadulur papat adalah saudara kembar, maka digelarlah Slamatan.
Coba kita ke konsep Hinduisme. Hindu mengajarkan, segala sesuatu atas kehendak Dewa. Doa adalah meminta perlindungan para Dewa. Hal itu pun dilakukan oleh agama-agama lain di dunia.
Coba kita lirik ke budaya Manggarai. Torok adalah doa orang Manggarai. Orang Manggarai percaya akan penyelenggaraan Ilahi melalui ase kae weki-nya, makanya ada ritus takung ase kae weki.
Tidak hanya ase kae weki, orang Manggarai juga percaya penyelenggaraan Ilahi melalui wura agu ceki. Wura adalah nenek moyang, ceki itu Tuhan.
Orang Manggarai melakukan ritus ngelong sebagai rekonsiliasi. Orang Manggarai percaya bahwa setiap tetumbuhan ada penjaganya. Hal itu pun dipercaya oleh kelompok-kelompok lain di dunia. Dan, itulah dasarnya juga mengapa sebelum berladang menggelar ritus adat terutama pada saat membuat rumah. Maksudnya supaya, sekalipun binatang lain menderita mereka tidak merasakan sakitnya.
Tuhan bagi orang Manggarai adalah Ame dan Ine, Jari Dedek. Namun, ase kae weki sebagai representasi Tuhan yang menjaga orang setiap hari yang mampu menyelamatkan orang dari wae dei-nya. Nah, gesar agu Morin lewat ase kae weki itulah makanya perlu berdoa. Petunjuk ase kae weki membebaskan orang dari gangguan. Ase kae weki sebenarnya representasi Allah sebagai pemelihara. Dia adalah cahaya yang tidak bisa mati.
Lalu, mengapa iman harus dirayakan? Mengapa perlu ke rumah ibadah? Ibadah bersama itu harus karena sumber utama ase kae weki adalah Ilahi. Ase kae weki yang memanggil orang beribadah dan ase kae weki-lah yang mengajar orang berdoa. Ase kae weki adalah wujud kembar setiap manusia.
Lalu, siapa itu Allah? Allah itu cahaya abadi. Dia adalah terang yang menghidupkan. Yang Maha Hidup. Kekuasaan-Nya tak berkesudahan. Di dalam Dia tidak ada kematian karena Dia adalah yang hidup. Dia dapat berbuat apapun. Kuasa-Nya tak terselami. Allah sebagai terang dari terang itu sebenarnya adalah jalan, kebenaran dan hidup.
[Bagi yang tidak berminat silakan lewat!]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar