Ditulis oleh: Melky Pantur***, Jumat (10/3/2017).
Halnya semi, katak dan kupu-kupu, ular hijau juga melakukan metamorfois yaitu mulai dari ruha (telur), kaka ta'a (ular hijau), liko dango (ular hijau berekor merah pekat hitam), mbawa rani (menjadi pendek dan merah hitam pekat), manungge (berubah seperti ayam kepalanya dan memiliki sayap).
Halnya semi, katak dan kupu-kupu, ular hijau juga melakukan metamorfois yaitu mulai dari ruha (telur), kaka ta'a (ular hijau), liko dango (ular hijau berekor merah pekat hitam), mbawa rani (menjadi pendek dan merah hitam pekat), manungge (berubah seperti ayam kepalanya dan memiliki sayap).
Hingga metamorfosis ketiga, ular hijau masih bisa ditemukan dan dilihat orang namun tingkat mbawa rani dan manungge sudah sulit dilihat. Mbawa rani dan manungge hampir sama dengan kaka mu'u bali, yaitu sejenis ular yang di masing-masing ujungnya memiliki mulut - tidak diketahui mana mulut dan mana ekor.
Orang Manggarai menyebut kaka mu'u bali disebut kaka ireng. Disebut kaka ireng karena haram sekali melihat ular tersebut. Melihatnya berarti ada gatang atau memberi tanda sial. Hal itu terjadi juga pada Mbawa Rani dan Manungge. Manungge rupanya seperti ular naga.
Keterangan: Ini adalah proses awal ular hijau menjadi liko dango di mana ekornya mulai berubah untuk kemudian menjadi mbawarani dan manungge.
Keterangan: Ini adalah proses awal ular hijau menjadi liko dango di mana ekornya mulai berubah untuk kemudian menjadi mbawarani dan manungge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar