Indonesia sebagai kuni agu kalo dalam teks gendang onen lingkon pe'ang.
Ditulis oleh: Melky Pantur***, Kamis (23/3/2017).
Bumi sebagai kuni agu kalo dalam teks gendang onen lingkon pe'ang tampak dalam gendang-nya adalah Kantor PBB, natas atau alun-alunnya adalah benua dan samudera, compang-nya adalah agama-agama dan tradisi-tradisi budaya, lingko-nya adalah benua-benua dengan moso-nya adalah negara-negara, dan wae bate teku-nya adalah samudera. Ada lima lingko di bumi, yaitu Lingko Eropa, Lingko Amerika, Lingko Asia, Lingko Afrika dan Lingko Australia.
Untuk Indonesia, apa relevansinya dengan gendang onen lingkon pe'ang?
Gendang dapat disimbolkan dengan Kantor Kepresidenan, natas atau alun-alunnya adalah pulau-pulau dan perairan, compang-nya adalah agama dan tradisi-tradisi, lingko atau kebunnya propinsi-propinsi dengan moso-nya adalah kabupaten dan satu petak kebun atau sawahnya adalah kecamatan, sedangkan wae bate teku-nya adalah lautannya. Ada lima lingko di Indonesia, yaitu Lingko Jawa, Lingko Sumatera, Lingko Sulawesi, Lingko Kalimantan, dan Lingko Irian Jaya.
Masuk NTT.
Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai sebuah Propinsi yang beribukotakan Kupang sebenarnya kuni agu kalo. Kuni atau tali pusat dan kalo atau pohon dadap yang berduri - lazim tumbuh di tengah compang.
Kuni diartikan sebagai tempat kelahiran, sedangkan kalo sebagai simbol keberanian dan kekuatan tanpa tanding. Gendang-nya adalah Kantor Gubernur, natas-nya pulau-pulau dan perairan, compang-nya agama dan tradisi, lingko-nya pulau, dan wae bate teku-nya adalah perairan. Lingko di NTT ada lima, yaitu Flores, Lembata, Alor, Sumba dan Timor. Lingko tersebut ada moso-nya atau kabupatennya, sedangkan petaknya adalah kecamatannya.
Indonesia sebagai negara kepulauan berlandaskan pada Pancasila adalah juga kuni agu kalo. Sila pertama yang disimbolkan dengan bintang merupakan perwujudan sebagai tempat kelahiran atau kuni, sedangkan pohon beringin adalah simbol kalo. Tak hanya itu, planet bumi juga disebut kuni agu kalo karena manusia tidak lahir di Mars. Nah, negara sebagai kuni agu kalo dengan mana Tu'a Golo-nya disimbolkan dengan Presiden, Tu'a Gendang-nya adalah Legislatif, dan Tu'a Teno-nya adalah Yudikatif, dan Tu'a Panga-nya adalah Dewan Perwakilan Daerah.
Siri bongkok atau tiang tengahnya Indonesia adalah Pancasila dan fundasi dasarnya adalah UUD'45. Atapnya adalah aparat keamanan negara. Semboyan perjuangannya adalah NKRI harga mati.
Di Manggarai, kuni artinya kampung halaman di mana dilahirbesarkan, kalo adalah dadap duri yang lazim tumbuh di compang. Ada gendang, alun-alun, compang, lingko dan wae bate teku.
Itulah penjelasannya, Indonesia sebagai kuni agu kalo dalam teks filosofi gendang onen lingkon pe'ang.
Lilik Compang.
Dalam budaya Manggarai, dikenal dengan lilik compang. Compang simbol Tahta Yang Kudus. Lilik compang itu lima kali putaran yang dilakukan pada saat acara besar adat. Tingkatan rumah adat juga bagian dalamnya ada lima. Struktur di luarnya juga ada lima. Sedangkan, ada juga yang dikenal dengan istilah sanda lima. Dalam relasi orang Manggarai, relasi juga ada lima, yaitu Ende agu Ema, Anak Rona, Anak Wina, Ase Kae Weda Wuwung Tau, dan Pang Olo Ngaung Musi.
----------------------------------------------------
Tulisan di atas adalah sebuah refleksi bahwa kehidupan itu rahmat kebersamaan. Dan, inilah view Kota Ruteng, Kuni agu Kalo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar